Sidomulyo, Lampung (Antara Bali) - Puluhan pedagang di Pasar Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, mengungsi dan mengamankan barang dagangannya karena khawatir bentrokan susulan antarwarga kampung di daerah itu.
"Aktivitas jual-beli di Pasar Sidomulyo terhenti pascabentrokan antarwarga kampung di daerah itu karena pedagang memilih mengamankan barang dagangannya untuk dibawa pulang," kata Noval, salah seorang pedagang bahan material di Pasar Sidomulyo Lampung Selatan di Lampung, Selasa.
Ia mengatakan, semua pedagang di tempat itu telah mengemas barang dagangannya karena khawatir menjadi sasaran amukan massa.
Erna, pedagang lainnya mengaku turut mengemas barang dagangannya untuk dibawa ke rumah.
"Kami belum tahu, sampai kapan bentrok antarwarga ini, tapi yang jelas, sebelum pasar ini menjadi sasaran bentrokan, kami berkemas saja untuk mencari aman," ujarnya.
Nurhayati, pemilik toko elektronik di pasar itu juga merasa takut jika tokonya menjadi sasaran amukan massa.
Bentrokan antarwarga Dusun Napal dengan Kotadalam, Kecamatan Sidomulyo bermula dari penjaga parkir yang meminta uang parkir sebesar Rp1.000 kepada seorang pengguna motor yang memarkir kendaraannya di Pasar Sidomulyo.
"Si pemilik motor ini tidak mau membayar parkir dan sempat terjadi adu mulut antara mereka dan terjadi aksi dorong hingga petugas parkir terjatuh," ujar Nurhayati.
Tidak cukup sampai di situ, warga Desa Kotadalam melakukan penyerangan terhadap perkampungan Dusun Napal karena tidak terima warganya yang menjaga parkir itu dipukul.
Sampai dengan Selasa (24/1), ribuan warga Desa Kotadalam kembali melakukan penyerangan ke Dusun Napal.
Akibat penyerangan itu, tercatat 48 rumah terbakar, 24 rumah rusak berat, delapan sepeda motor dan empat traktor juga terbakar.
Upaya mengantisipasi terjadinya konflik lanjutan, Polda Lampung mengerahkan 1.600 personel dengan dibantu unsur TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja.
Kepala Polda Lampung Brigjen Pol Jodie Rooseto mengatakan, karena situasi genting di daerah itu, pihaknya menetapkan status Siaga I dengan pengamanan berlapis.
Meskipun jumlah personel mencapai ribuan orang, pengamanan tersebut tidak dapat menghentikan aksi anarkis warga.(T007)
