Denpasar (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Unit Pelayanan Terpadu Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Denpasar, Bali mengimbau masyarakat agar memeriksakan kesehatan hewan sebelum disembelih dan daging yang hendak dikonsumsi saat hari "penampahan" Galungan.
Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar I Gede Ambara Putra, di Denpasar, Kamis, mengingatkan agar seluruh masyarakat memperhatikan kesehatan hewan sebelum disembelih menjelang Hari Suci Galungan pada 19 Februari 2020, dapat dilakukan dengan pengecekan hewan sebelum dan sesudah disembelih oleh dokter hewan berwenang.
"Semua pihak agar selalu meningkatkan koordinasi, informasi, dan edukasi agar pengolahan daging dapat dilakukan dengan baik dan benar sesuai dengan aturan sanitasi yang ada, serta kepada konsumen agar tidak mengonsumsi daging mentah, sehingga masyarakat dapat merasa aman dan nyaman dalam mengonsumsi daging saat perayaan Hari Suci Galungan," katanya lagi.
Baca juga: Sekda Bali yakinkan daging babi aman dimakan
Terkait dengan adanya isu wabah Flu Babi Afrika akhir-akhir ini, Ambara Putra menekankan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi daging babi. Hal tersebut lantaran penyebab kematian pada babi tersebut tidak bersifat zoonosis atau tidak menularkan penyakit dari hewan ke manusia, sehingga daging babi aman dikonsumsi sepanjang pengolahannya tepat dan dimasak sempurna dengan suhu di atas 70 derajat celcius.
Selain itu, kata Ambara Putra, Distan Kota Denpasar melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan juga rutin melaksanakan pengecekan kesehatan hewan di peternakan, kesehatan daging di pasar dan pengecekan "post morthem dan ante morthem".
Di tempat terpisah, Kasubag Tata Usaha RPH Kota Denpasar Anak Agung Mayun menjelaskan bahwa RPH Kota Denpasar dalam menunjang kelancaran pemotongan hewan menjelang hari besar keagamaan senantiasa melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kesehatan hewan yang akan disembelih, sehingga hewan yang disembelih nantinya menghasilkan daging yang aman dan sehat untuk dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Badung siap kerahkan ratusan petugas periksa kesehatan babi
Agung Mayun mengatakan langkah tersebut dilakukan dengan pemeriksaan secara rutin kondisi higienis dan sanitasinya, baik pemeriksaan hewan sebelum dipotong (antemortem) maupun pemeriksaan daging hasil pemotongan (postmortem).
"Hal ini tidak lain adalah untuk menjamin keamanan dan ketenteraman batin masyarakat dalam mengonsumsi pangan asal hewan (PAH), khususnya daging babi yang sehat, aman dan utuh," ujarnya pula.
Pihaknya memprediksi akan terjadi lonjakan permohonan pemotongan hewan di RPH Kota Denpasar. Peningkatan tersebut diprediksi mencapai 200 persen dibanding hari biasa hanya 100-125 ekor per hari.
"Kami prediksi akan terjadi peningkatan yang signifikan, hal ini dikarenakan peningkatan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemotongan hewan di RPH, selain alasan kesehatan, pelaksanaan yang simpel juga menjadi alasan," ujarnya.
Baca juga: Kementan: 888 babi mati di Bali dalam satu bulan
Lebih lanjut dikatakan Agung Mayun, saat ini dalam rangka menyambut Hari Suci Galungan dan Kuningan, pihaknya turut menyiagakan 14 orang tenaga pemotong hewan yang terlatih dan berpengalaman. Selain itu, turut disiagakan enam orang tenaga dokter hewan yang menangani pemeriksaan antemortem (hewan sebelum disembelih) dan postmortem (hewan setelah disembelih).
"Warga yang akan menyembelih sendiri diharapkan berkoordinasi dengan RPH dan Distan Kota Denpasar dengan menghubungi (0361-422224) jika penyembelihan tidak dilaksanakan di RPH, sehingga kesehatan, higienis dan sanitasi dari hewan yang akan disembelih dapat tetap terjaga," katanya pula.