Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari bakal meminta rekomendasi dari Kementerian Kesehatan untuk para atlet yang masih harus melakukan kualifikasi Olimpiade 2020 sebagai antisipasi tertular wabah virus corona yang sudah mulai menyebar ke hampir seluruh negara di Asia.
"Kami meminta rekomendasi kepada Kemenkes sehingga kami bisa berkonsultasi sebelum berangkat (ke kejuaraan)," kata pria yang akrab disapa Okto itu di Kantor KOI, Jakarta, Selasa.
Baca juga: Presiden FIG dukung pengembangan senam Indonesia
Rekomendasi itu, lanjut Okto, akan menjadi acuan bagi setiap induk cabang olahraga sebelum mengirimkan atletnya menuju kejuaraan kualifikasi olimpiade 2020 atau melakukan pemusatan latihan (TC) di luar negeri.
Apabila ada cabang olahraga yang tetap berangkat tanpa persetujuan dan rekomendasi dari Kemenkes, Okto menegaskan, hal itu akan menjadi tanggung jawab masing-masing cabang.
Baca juga: KOI bakal bangun fasilitas latihan kelas dunia Olimpiade 2032
Hingga saat ini, Pemerintah Indonesia memang masih belum mengeluarkan larangan bagi warganya yang ingin terbang ke China. Namun ia memastikan bahwa para atlet akan dapat rekomendasi terlebih dulu sebelum pergi ke luar negeri.
"Jadi kami akan meminta rekomendasi ke Kemenkes dan langkah apa yang akan diambil sehingga itu bisa jadi dasar untuk para atlet sebelum mengikuti proses kualifikasi Olimpiade," katanya.
Sebelumnya, wabah virus Corona yang sudah mulai menyebar ke hampir seluruh penjuru Asia itu telah membuat beberapa kejuaraan kualifikasi batal dilaksanakan.
Asosiasi Atletik Asia (AAA), pada Minggu (27/1), mengumumkan bahwa Kejuaraan Asia Atletik Indoor 2020 yang dijadwalkan berlangsung pada 12-13 Februari di Hangzhou, China dipastikan batal menyusul antisipasi tersebarnya wabah virus Corona kepada para atlet dan ofisial.
Lalu Muhammad Zohri (sprint 100 meter), Emilia Nova (lari gawang putri 100 meter) dan Sapwaturrahman (lompat jauh) yang berencana berpartisipasi pada kejuaraan itu pun terpaksa gagal berangkat.