Denpasar (Antara Bali) - Guru Besar Universitas Udayana Prof Dr Ir Dewa Ngurah Suprapta MSc menilai, perkembangan pariwisata Bali yang sangat pesat, terutama sejak 1990-an, mengindikasikan kecenderungan ciri khas pariwisata Pulau Dewata semakin kabur.
"Banyak budaya, termasuk dari asing yang sudah menggeser berbagai keunikan budaya kita," kata Prof Suprapta di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, pariwisata merupakan industri jasa dan pelayanan dalam kiprahnya dianggap wajar menempatkan wisatawan sebagai raja dan sangat wajar pula dilayani sesuai dengan keinginan dan permintaannya.
"Bisnis cafe, karaoke, diskotek dan berbagai jenis hiburan lainnya yang sebelumnya tidak ada di tempat kita, kemudian menjamur, seiring dengan menyusutnya warung-warung tradisional," ujar Prof Suprapta.
Ia menegaskan, jika kondisi itu tetap berlanjut tanpa kendali dikhawatirkan tinggal menunggu waktu Bali tidak lagi mempunyai keunikan yang bisa diandalkan sebagai daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke daerah ini.
"Jika Bali tidak lagi memiliki daya tarik, sudah pasti ditinggalkan wisatawan, sehingga pariwisata yang kini menjadi tumpuan harapan sebagian besar masyarakat kita tidak akan bisa lagi menopang perekonomian," ujar Prof Suprapta.(T007)
Prof Suprapta Nilai Ciri Khas Bali Kabur
Sabtu, 31 Desember 2011 8:53 WIB