Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian memperkirakan pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai delapan persen hingga akhir 2019, di mana angka tersebut di bawah target yang dibidik kementerian itu.
“Saya berharap masih di atas delapan persen. Kayaknya agak berat kalau di angka sembilan persen, apalagi dipengaruhi semester I-2019,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Abdul Rochim di Jakarta, Senin.
Rochim menyampaikan pertumbuhan industri makanan dan minuman pada semester I12019 hanya berkisar 7,4 persen di mana angka yang terbilang jauh di bawah target tersebut dipengaruhi oleh perhelatan pemilihan umum.
“Pada semester I kita tahu ada pileg dan Pilpres sehingga investor agak sedikit mengering, menunda dulu, wait and see istilahnya. Setelah semester satu mulai memperlihatkan pertumbuhan yang cukup signifikan,” ungkap Rochim.
Angkanya kembali naik signifikan pada triwulan III-2019 yang mencapai 8,33 persen, sehingga diharapkan pertumbuhannya terus meningkat hingga pada triwulan IV-2019.
Secara kumulatif sejak triwulan I hingga triwulan III tahun 2019, laju pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 7,72 persen.
“Pada triwulan IV masih ada Natal dan tahun baru, itu juga kemungkinan bisa mendongkrak pertumbuhan,” tukasnya.