Gianyar, Bali (ANTARA) - Empat fraksi DPRD Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, menyampaikan pemandangan umum Fraksi terhadap rancangan peraturan daerah (Ranperda) tentang anggaran pendapatan dan belanja aerah (APBD) Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2020 pada Rapat Paripurna II di Gedung DPRD Kabupaten Gianyar, Senin.
“Pemandangan umum fraksi disampaikan setelah pada rapat paripurna oleh Bupati Gianyar, I Made Mahayastra yang menyampaikan Ranperda tentang APBD Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2020,” kata Wakil Ketua DPRD, I Gusti Ngurah Anom Masta, di Gianyar.
Pada sidang yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gianyar, I Gusti Ngurah Anom Masta dan dihadiri 35 anggota dewan tersebut diawali pembacaan Pemandangan Umum dari Fraksi PDI-Perjuangan oleh I Ketut Sudarsana.
Dalam pandangn umumnya, Fraksi PDP-Perjuangan pada prinsipnya menerima Ranperda Kabupaten Gianyar tentang APBD Tahun Anggaran 2020 untuk dapat dicermati dan dibahas lebih lanjut.
“Melihat postur APBD, Fraksi PD-Perjuangan melihat dan membaca bahwa Rancangan APBD Tahun Anggaran 2020 bisa dikatakan APBD pro rakyat,” katanya.
Dasar pertimbangannya, yakni ratio belanja tidak langsung dengan belanja langsung yaitu 44.6 persen berbanding 55.4 persen, sedang belanja pegawai berkisar di angka 30 persen. Indikator ini mengandung arti bahwa belanja publik jauh lebih besar dibandingkan belanja aparatur, tambah Anom Masta.
Fraksi PDP-Perjuangan juga menyampaikan terkait target PAD yang dirancang 1,209 triliun lebih yang per Oktober minggu ke tiga baru terealisasi 70.73 persen. Untuk mencapai target tersebut dalam kurun waktu dua bulan ini, dibutuhan keseriusan sehingga target PAD dapat tercapai.
Selain itu, Fraksi PDI-Perjuangan juga mengapresiasi langkah Bupati Gianyar yang sudah menggunakan teknologi dalam hal pendataan KK Miskin di Kabupaten Gianyar yang dilakukan secara online/daring.
Baca juga: Gubernur ajak DPRD bersinergi selesaikan permasalahan Bali
Berikutnya, Fraksi Partai Golkar dalam Pemandangan Umum Fraksinya yang disampaikan, I Wayan Gede Sudarta menyampaikan, diantaranya di tengah lesunya UMK, Gianyar mendapat pengakuan dunia sebagai Kota Kerajinan Dunia.
Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan UMKM di Gianyar. Dari data yang dimiliki, di Kabupaten Gianyar memiliki 36.890 UMKM. Untuk itu Fraksi Golkar ingin mengetahui terobosan-terobosan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Gianyar untuk memajukan UMKM tersebut.
Fraksi Golkar juga menyoroti sektor pertanian yang dikawatirkan semakin terpuruk di Kabupaten Gianyar akibat kelangkaan petani, serta pesatnya pembangunan fisik. Begitu juga, serangan-serangan hama yang semakin meluas serta mahalnya obat-obat pertanian menjadi perhatian Fraksi Golkar.
Golkar mengharapkan, agar Bupati Gianyar menyediakan obat-obat pertanian gratis kepada petani serta mengoptimalkan dan mengintensifkan penyuluh lapangan untuk turun dan berkoordinasi sesering mungkin ke masing-masing subak.
Selanjutnya, Fraksi Demokrat dalam Pemandangan Umum Fraksi yang disampaikan I Gede Sudiarta menyampaikan, setelah mencermati materi nota keuangan RAPBD Tahun Anggaran 2020 beserta dengan materi pendukung kelengkapannya, Fraksi Demokrat dapat menyetujui untuk dilanjutkan pembahasan pembahasannya sesuai dengan tahapan persidangan.
Terakhir, Fraksi Indonesia Raya dalam pemandangan umum yang disampaikan, Ngakan Ketut Putra juga menyampaikan sikap dapat menerima materi RAPBD Tahun Anggaran 2020 untuk dilanjutkan pembahasannya sesuai dengan tahapan yang sudah disepakati.
Baca juga: Komisi IX DPR apresiasi Bali terkait E-Logistik Obat-obatan