Denpasar (ANTARA) - Komunitas Bali Soul Society bekerja sama dengan Institut Ilmu Kesehatan Medika Persada, mengadakan talkshow dan sharing session, di Aula Kampus IIK Medika Persada, untuk menyambut Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada 10 Oktober.
"Acara ini bertujuan memberikan wadah, jembatan dan ruang juga serta tempat berbagi tentang bagaimana kita bisa mengatur stress-nya kita dan mencegah kemungkinan bunuh diri atau menyakiti diri sendiri, jadi stress-nya bisa jadi lebih produktif," kata Chief Director Bali Soul Society, Psikolog Ida Ayu Saraswati Indraharsani, di Denpasar, Minggu.
Menurutnya, dengan adanya ruang berbagi ini, sehingga dapat memberikan kesempatan bagi para peserta yang memiliki permasalahan, terutama yang dapat menjadi cikal bakal munculnya stress, dapat terbantu.
"Stres adalah faktor awal yang muncul di saat kebanyakan orang-orang memiliki keinginan bunuh diri, nah keberadaan pasien depresi itu pasti ada dan sebelum depresi, jadi dilanda stress dulu, kenapa bisa sampai bunuh diri karena mereka tidak bisa mengatasi stress itu," jelasnya.
Sasaran dari kegiatan adalah remaja hingga dewasa dengan rentang usia 20 hingga 40 tahun. Dengan total peserta 130, baik dari kalangan dewasa, guru, mahasiswa, penulis, atau masyarakat umum se-Bali.
Talkshow ini mengusung tema "Dealing with Stress : A Pathway of Suicide Prevention," dengan maksud memberikan pengetahuan tentang pengelolaan stress, di kalangan remaja hingga dewasa.
Menurutnya, stress ini berbentuk tekanan bisa berasal dari lingkungan atau diri sendiri. Selama tahun 2019, kurang lebih 100 orang, berani bercerita tentang permasalahan yang dialami dan didominasi oleh remaja.
"Biasanya paling sering masalah yang datang ke kita itu soal keluarga, percintaan juga, masalah di sekolah terus ada masalah sama teman, dan banyak lagi, soal lingkungan mereka yang pasti," katanya.
Melalui kegiatan ini, akan diberikan cara mengatasi stress, terutama bagi remaja yang baru lulus SMA, tapi memiliki masalah, tidak bisa beradaptasi hingga akhirnya stress.
Selain itu juga akan berbagi cara mencegah agar tidak terjadinya stress, yang dialami baik di sekolah, di kampus, atau di tempat kerja.
Baca juga: Telaah - Bersama, cegah Bunuh Diri
Serangkaian menyambut Hari Kesehatan Jiwa Sedunia ini, pihaknya mengaku ke depannya akan tetap melakukan sosialisasi dan bekerjasama dengan beberapa Universitas di Bali, utamanya tentang psikologi dan kesehatan mental.
Sehingga dapat mengurangi munculnya faktor - faktor terjadinya percobaan bunuh diri di kalangan remaja.
"Iya tentu, setelah mengikuti kegiatan ini, bagaimana para peserta bisa mengetahui cara meregulasi stress dan menjadi motivasi di dalam diri dan menghindari mencoba untuk melakukan bunuh diri," katanya.
Baca juga: K3S Denpasar berikan alat bantu kesehatan penyandang disabilitas