Jakarta (ANTARA) - Peneliti dari University of Vienna Prof Dr Martin Slama mengatakan media sosial telah memicu perubahan dalam beragama orang Indonesia, terutama aktivitas dalam jaringan (daring) dianggap menjadi bagian dari religiusitas.
"Salah satu perubahan paling signifikan dalam bidang Islam di Indonesia adalah meningkatnya ketergantungan Muslim pada media sosial," katanya pada Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2019 di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan di kalangan Muslim Indonesia sering menganggap aktivitas dalam jaringan (daring) menjadi bagian dari religiusitas. Ada kecenderungan kesalehan beragama bisa dilakukan dengan membuat unggahan di media sosial (medsos).
Baca juga: 2019, Kominfo blokir 1.500 situs-medsos berkonten radikalisme-terorisme
Menurut dia, Indonesia mengalami perubahan sosial dan politik yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir seperti naiknya ekspresi ke-Islaman melalui media sosial dan itu menjadi gejala baru.
Slama yang juga peneliti di Institute for Social Anthropology pada Australian Academy of Sciences melalui riset Islam di Indonesia mengatakan medsos telah mengubah wajah Islam di Nusantara secara lebih ekspresif.
Media sosial, kata dia, memperlebar ruang berekspresi bagi masyarakat Muslim di Indonesia.
Baca juga: Maraknya hoaks dibahas di Polda Bali
Paparan Slama itu disampaikan dalam forum AICIS yang merupakan forum kajian keislaman yang telah berjalan sejak 19 tahun lalu.
Pada gelaran AICIS ke-19 itu, sekitar 1.700 ilmuwan kajian ke-Islaman berkumpul di Indonesia pada 1-4 Oktober 2019. Pertemuan itu membahas 450 paper dari 1.300 yang diseleksi.
Peneliti Austria: medsos di Indonesia picu perubahan religiusitas beragama
Jumat, 4 Oktober 2019 7:18 WIB