Doha, Qatar (ANTARA) - Ketidakhadiran legenda Jamaika Usain Bolt dalam kejuaraan atletik dunia untuk pertama kalinya dalam 16 tahun terasa dalam sprint 100m tetapi membuka jalan bagi wajah-wajah baru untuk unjuk gigi, kata pesaingnya Justin Gatlin, Sabtu, seperti dikutip Reuters.
Bolt, yang memenangi delapan medali emas Olimpiade dan memimpin Jamaika melewati era emas sprint, pensiun setelah kejuaraan dunia 2017.
"Tak ada dia di sini terasa aneh," kata Gatlin, juara dunia yang memenangi heat pertama dengan 10,06 detik di Doha. "Ada di luar sana di trek telah memacu diri saya, dan ada orang di luar sana telah memicu saya untuk menjadi yang terbaik."
Gatlin mengatakan bahwa para pesaing kuat dalam 100m putra - termasuk rekan senegaranya Christian Coleman dan Zharnel Hughes dari Inggris - membuat sulit memprediksi siapa yang bakal merebut emas.
Baca juga: Sprinter Zohri gagal tembus semifinal lari 100 meter Kejuaraan Dunia Atletik
Baca juga: Pelari asal Jepang meninggal saat ikuti lari marathon di Bali
Tetapi menurut Gatlin hal itu malah membuat adu sprint menjadi kian menarik untuk ditonton.
Namun, Andre De Grasse dari Kanada, yang berada di urutan kedua di belakang Gatlin, mengatakan ketidakhadiran Bolt tidak mengubah apa pun.
"Semua orang tetap berlari kencang dan tetap menggila, jadi kita tak memikirkannya," kata De Grasse.