Denpasar, Bali (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono mengatakan pihaknya selaku regulator, terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dengan menjadikan penerapan Building Informasi Modelling (BIM) sebagai syarat untuk menjaga kualitas proses konstruksi.
"Saya harapkan dunia konstruksi terpacu untuk mulai meningkatkan kemampuan dan praktek penggunaan BIM sebagai kewajiban di seluruh proyek," kata Menteri PUPR Basuki pada acara Konferensi Internasional ASEAN Constructors Federation (ACF) ke-48 dan Konferensi Asosiasi Kontraktor Indonesia, di Nusa Dua, Bali, Jumat.
Ia mengatakan manfaat dari implementasi penggunaan teknologi ini, antara lain meningkatkan efisiensi dan akurasi, proses desain dan konstruksi yang lebih ramping dan transparan, akurasi dalam setiap perhitungan, menghindari kesalahan mulai perencanaan hingga pelaksanaan dan waktu pelaksanaan yang lebih cepat dalam suatu proyek konstruksi.
Menurut Menteri Basuki, hal tersebut memang tidak terlepas dari kemampuan BIM yang dapat mensimulasikan seluruh informasi proyek bangunan atau konstruksi ke dalam bentuk model 3D sampai 7D, yaitu dengan menerapkan building data, project schedule, cost planning, energy analysis, operation and maintenance.
"Kita berharap berdasarkan hal tersebut dunia konstruksi juga perlu berinovasi lebih dan menciptakan peluangnya sendiri dalam mengoptimalkan pembangunan infrastruktur, tidak hanya di Indonesia atau ASEAN, tetapi juga di seluruh dunia," ujarnya.
Baca juga: Forum irigasi dunia di Bali bicarakan infrastruktur untuk ketahanan pangan (video)
Ia yakin seluruh anggota ASEAN memiliki sikap terbuka dan kapasitas untuk mengambil peluang Pasar Internasional, khususnya di dunia konstruksi. Sektor konstruksi saat ini terbukti mampu memberikan kontribusi hingga 10 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia. Indonesia saat ini tengah menjadi pasar konstruksi terbesar di Asia Tenggara dan menduduki peringkat empat di Asia.
Menteri Basuki berharap bahwa kita dapat membangun hubungan kerja yang baik untuk memperkuat Industri Konstruksi di Asia Tenggara dan membuat perbedaan bagi dunia.
"Saya harapkan semoga melalui Konferensi Asosiasi Kontraktor Indonesia ini dapat memperkaya pengetahuan, pengalaman, dan mempererat kerja sama kita semua dalam industri konstruksi," ujarnya.*
Baca juga: PUPR ajak pemda dan pengembang bangun perumahan berbasis komunitas