Jakarta (ANTARA) - Pelari asal Jawa Tengah Adit Rico Pradana tak sabar menantikan debutnya pada kejuaraan multicabang bergengsi se-Asia Tenggara, SEA Games 2019, yang akan dihelat di Manila, Filipina, akhir tahun ini.
"Baru pertama kali di ajang bergengsi Asia Tenggara di umur baru 18 tahun dan kaget 18 tahun ikut SEA Games enggak nyangka," kata Rico di Stadion Madya, Senayan, Senin.
Sepak terjang Rico cukup memuaskan setelah pada ASEAN School Games 2019 merebut medali emas yang berlanjut kepada kejuaraan nasional atletik di Pakansari, Bogor, dengan mencatat waktu tercepat.
Pada kejurnas atletik ia mencatatkan waktu 10.56 detik sekaligus berkesempatan mengikuti kualifikasi kejuaraan dunia lari 100 meter U20 di Kenya 2020 dengan limit 10.58 detik.
Baca juga: Pelari asal Jepang meninggal saat ikuti lari marathon di Bali
Baca juga: Eni Nuraini puji tampilan atlet pelatnas di lari estafet
Meski menorehkan prestasi, ia mengakui masih banyak yang harus dibenahi dalam penampilannya, terutama segi teknik. Ia mengaku masih lemah pada teknik ayunan tangan, posisi badan, start blok yang belum seimbang dan kuat.
"Persiapannya, latihan semakin semangat lagi, perbaikan yang paling banyak di tekniknya. Tekniknya belum benar," kata dia.
Meski menjadi satu dari puluhan atlet atletik yang diproyeksikan membela Indonesia pada SEA Games, ia mengaku belum memikirkan ambisi meraih medali dan hanya fokus memperbaiki catatan waktunya.
"Target masuk tim dulu. Kalau di SEA Games belum optimis, masih banyak senior yang lebih bagus," kata dia merendah.