"Untuk mewujudkan program itu, Tim PKW Undiksha baru saja melakukan audiensi dengan pejabat di Pemkab Buleleng yang diterima Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra," kata Ketua LPPM Undiksha, Prof. Dr. I Gede Astra Wesnawa, M.Si, di Singaraja, Rabu.
Ia menyebutkan LPPM Undiksha memperoleh hibah Program Kemitraan Wilayah (PKW) untuk mengembangkan wilayah di sejumlah daerah, salah satunya adalah di Bendungan Titab. "Itu karena potensi Bendungan Titab memang sangat besar untuk dikembangkan menjadi daerah wisata," katanya.
Dalam audiensi itu, Pemkab Buleleng mendukung program Undiksha untuk mengembangkan Bendungan Titab menjadi kawasan wisata tirta dan tempat rekreasi.
Menurut Astra Wesnawa, potensi-potensi yang ada di Bendungan Titab sebenarnya luar biasa untuk bisa dikembangkan menjadi kawasan wisata tirta yang menarik di Bali Utara. Melalui PKW ini, potensi itu terus digali dan dikembangkan, misalnya dengan mengembangkan atraksi wisata rafting.
"Tentu saja kita menemui kendala. Namun jika bisa diatasi tentu rafting ini bisa dioptimalkan. Muaranya adalah bisa meningkatkan pendapatan masyarakat,” kata dosen Pascasarjana Undiksha itu.
Dari rafting yang sudah berkembang, tentu sektor lain akan ikut berkembang pula, seperti potensi pertanian dan perkebunan yang potensial di daerah sekitar Bendungan Titab. "Karena itulah kami meminta dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng, termasuk memohon bantuan secara teknis," katanya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Nyoman Sutrisna mengatakan Undiksha selama ini sangat membantu pariwisata Buleleng dengan pengabdian masyarakat yang dilakukan. Ini merupakan salah satu pilar pembangunan pariwisata yaitu peran dari perguruan tinggi.
"Menyangkut bendungan titab, kami berterima kasih karena Undiksha telah mengembangkan potensi yang ada di Bendungan Titab. Kami sangat mendukung apa yang dilakukan oleh Undiksha dan dibantu juga oleh akademisi dari Unipas," katanya.
Sementara itu, Wabup Sutjidra Pemkab Buleleng sangat mendukung program PKW yang diperoleh perguruan tinggi di Buleleng. Dengan program itu Pemkab Buleleng bersama dengan Undiksha dan Universitas Panji Sakti (Unipas) Singaraja bisa duduk bersama untuk memprogram pengembangan berbagai kawasan di Buleleng.
"Ini diperlukan agar wisata tirta dan rekreasi di Bendungan Titab bisa segera terealisasi. Tentunya dengan jadwal waktu yang telah dipaparkan oleh tim dari Undiksha," katanya.
Jika wisata tirta dan rekreasi ini benar-benar dioptimalkan, kata Sutjidra, tentunya akan memberikan dampak yang sangat besar. Spot pariwisata baru akan terbentuk termasuk sedikit dalam bidang olahraga. Untuk menjalankan spot pariwisata ini, sudah dibentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata. Pokdarwis diperlukan sebagai pemimpin dalam rakit jika arung jeram terwujud nantinya.
"Pengembangan ini akan memberikan mulitiplier effect pada masyarakat termasuk desa-desa di sekitarnya yang berada di dua kecamatan yaitu Busungbiu dan Seririt," ujar Wabup Sutjidra.