Denpasar (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra meminta masyarakat di Pulau Dewata agar mampu beradaptasi dengan era Revolusi Industri 4.0.
"Saat ini masyarakat tak lagi dihadapkan pada pilihan suka atau tidak suka dari era disrupsi ini. Pilihannya harus mampu beradaptasi. Maka dari itu, seluruh dimensi disrupsi harus kita pahami supaya tidak tertinggal oleh perkembangan dan kemajuan teknologi," kata Dewa Indra saat membuka Seminar Micro Factory 4.0, di Denpasar, Kamis.
Era Revolusi Industri 4.0, lanjut dia, menekankan pada pola "digital economy, artificial intelligence, big data, robotic" dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation.
Menurut Dewa Indra, seluruh lembaga dan organisasi pasti terdampak. Untuk itu ia meminta semua komponen mencermati dinamika tersebut dengan pikiran yang cerdas, cermat dan selanjutnya bisa mengikuti.
Di sisi lain, Sekda Bali menyinggung pula visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali", yakni "Melalui Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru" yang sejatinya telah mengantisipasi pesatnya perkembangan di bidang teknologi informasi.
Dia menyebut salah satu program prioritas dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali adalah mewujudkan Bali Smart Island (BSI). Sejalan dengan itu, ia sangat mengapresiasi kegiatan seminar karena menjadi bagian dalam upaya mewujudkan BSI.
"Seminar ini merupakan bagian dari bingkai besar membangun Bali Smart Island. Tak hanya memasukkan teknologi informasi dalam pembangunan, namun menjadikan teknologi bermanfaat bagi pembangunan. Apalagi pembicara yang dihadirkan adalah mereka yang berkompeten di bidangnya," katanya.
Baca juga: Rektor Undiksha minta mahasiswa siap hadapi revolusi industri 4.0
Sementara itu Kepala Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Bali Nyoman Sujaya mengatakan seminar ini digelar untuk menyikapi ketatnya persaingan sejalan dengan perkembangan teknologi di bidang informasi.
Seminar diikuti oleh 400 peserta dari unsur pemerintahan, pendidikan dan pelaku usaha. Sejumlah pembicara yang dihadirkan dalam seminar tersebut diantaranya Ketua Tim Pelaksana Dewan TIK Nasional Dr Ing Ilham A Habibie, MBA, CEO TMG Munich German Dr Paul Gromball, Vice Chairman GITI Cherie Nursalim, Direktur Eksekutif Dewan TIK Nasional Dr Gerry Firmansyah dan Ketua Dewan Perusda Chairman Bali Create Dr Ing Ir IBK Narayana.
Baca juga: ISI seminarkan seni pertunjukan era Revolusi Industri 4.0
Sekda Bali minta masyarakat beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0
Kamis, 22 Agustus 2019 15:45 WIB
Era Revolusi Industri 4.0 menekankan pada pola "digital economy, artificial intelligence, big data, robotic" dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation