Mataram (ANTARA) - Provinsi Nusa Tenggara Barat dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggaraan bulutangkis Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) yang akan berlangsung di Mataram pada 2-7 September 2019.
Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) NTB, Junaidin Yaman, di Mataram, Jumat mengatakan, salah satu alasan ditetapkannya NTB menjadi tuan rumah Sirnas 2019 karena dinilai sukses menyelenggarakan event tersebut pada 2017.
"Salah satu indikator kesuksesan sebagai tuan rumah pada 2017 adalah relatif tingginya jumlah penonton yang menyaksikan setiap pertandingan," katanya.
Junaidin mengatakan, berbagai persiapan sudah dilakukan oleh PBSI NTB untuk menyukseskan event tersebut agar jumlah penonton semakin ramai.
Baca juga: Pasangan Della/Rizki lolos ke perempat final kejuaraan bulu tangkis Asia
Baca juga: Indonesia bertekad pulangkan Piala Sudirman
Salah satu persiapan yang dilakukan adalah menyiapkan dan memantapkan stadion Gedung Olah Raga (GOR) 17 Desember, di Turida, Kota Mataram, yang akan menjadi lokasi pertandingan.
"Kami juga mengimbau para pecinta bulutangkis di NTB, untuk ikut meramaikan event berskala nasional tersebut," ujarnya.
Meski prestasi atlet NTB di ajang Sirnas belum memuaskan, namun Junaidin meyakini penyelenggaraan akan mampu meningkatkan minat masyarakat di cabang olahraga bulutangkis.
Kehadiran atlet-atlet nasional dan internasional dari beberapa negara tetangga, diharapkan dapat memotivasi atlet dalam daerah untuk terus meningkatkan prestasinya.
"Event Djarum Sirnas bisa menjadi ajang mengukur kemampuan. Kami berharap atlet-atlet NTB yang akan ikut berlaga pada ajang bergensi tersebut bisa memberikan prestasi terbaiknya," ucap Junaidin.
Selain memberikan efek positif bagi para atlet daerah, Junaidin juga meyakini bahwa Djarum Sirkuit Nasional 2019 akan memberikan dampak ekonomi bagi warga NTB, khususnya di Kota Mataram.
Hal itu disebabkan banyaknya atlet dan pendamping yang datang dari berbagai daerah dan luar negeri.
Hotel-hotel tentu akan terisi oleh para tamu yang menginap. Dan usaha kuliner serta penjualan suvenir juga diharapkan ikut terdampak dari kegiatan olahraga berskala nasional tersebut.