• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News bali
Sabtu, 27 Desember 2025
Antara News bali
Antara News bali
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Tengah
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • Pemkab Badung perkuat tata kelola ruang untuk cegah bencana

      Pemkab Badung perkuat tata kelola ruang untuk cegah bencana

      Minggu, 14 September 2025 22:04

      Wamen BUMN: ANTARA miliki peran ganda strategis di ekosistem jasa informasi

      Wamen BUMN: ANTARA miliki peran ganda strategis di ekosistem jasa informasi

      Senin, 25 Agustus 2025 15:34

      OIKN: HUT RI jadi momentum bangun Indonesia dari jantung Nusantara

      OIKN: HUT RI jadi momentum bangun Indonesia dari jantung Nusantara

      Minggu, 17 Agustus 2025 21:50

      Wapres Gibran tiba di Istana Merdeka, kenakan busana adat Gayo

      Wapres Gibran tiba di Istana Merdeka, kenakan busana adat Gayo

      Minggu, 17 Agustus 2025 12:30

      Berikut susunan lengkap peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka dan Monas

      Berikut susunan lengkap peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka dan Monas

      Kamis, 14 Agustus 2025 13:25

  • Updates
    • BBMKG terbitkan peringatan dini potensi angin kencang di Bali

      BBMKG terbitkan peringatan dini potensi angin kencang di Bali

      Sabtu, 27 Desember 2025 14:45

      BMKG  prakirakan sebagian besar Indonesia hujan ringan pada Sabtu

      BMKG prakirakan sebagian besar Indonesia hujan ringan pada Sabtu

      Sabtu, 27 Desember 2025 8:06

      BBMKG terbitkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan Bali

      BBMKG terbitkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan Bali

      Jumat, 26 Desember 2025 14:07

      BMKG sebut risiko hujan lebat-sangat lebat pada Sabtu di sejumlah area

      BMKG sebut risiko hujan lebat-sangat lebat pada Sabtu di sejumlah area

      Sabtu, 20 Desember 2025 10:53

      Mayoritas kota-kota besar berpotensi diguyur hujan ringan-sedang

      Mayoritas kota-kota besar berpotensi diguyur hujan ringan-sedang

      Jumat, 19 Desember 2025 8:40

  • Ekonomi
    • Konsul Indonesia di Gdansk laporkan capaian Taman Budaya Bali Indah

      Konsul Indonesia di Gdansk laporkan capaian Taman Budaya Bali Indah

      Jumat, 26 Desember 2025 20:20

      ITDC bakal kelola sampah terpadu di the Nusa Dua Bali

      ITDC bakal kelola sampah terpadu di the Nusa Dua Bali

      Jumat, 26 Desember 2025 20:01

      Bupati Tabanan: Momen Nataru jadikan refleksi kebangkitan bersama

      Bupati Tabanan: Momen Nataru jadikan refleksi kebangkitan bersama

      Kamis, 25 Desember 2025 16:42

      Bulog siapkan 9 ribu ton stok beras buat Nataru di Bali

      Bulog siapkan 9 ribu ton stok beras buat Nataru di Bali

      Kamis, 25 Desember 2025 16:41

      Pelindo Benoa aktifkan posko terpadu layani cruise dan angkutan Nataru

      Pelindo Benoa aktifkan posko terpadu layani cruise dan angkutan Nataru

      Kamis, 25 Desember 2025 16:39

  • Humaniora
    • Festival Pandawa promosikan potensi pariwisata berbasis budaya

      Festival Pandawa promosikan potensi pariwisata berbasis budaya

      Jumat, 26 Desember 2025 20:02

      PKK Badung bangun kesadaran kolektif untuk jaga kebersihan lingkungan

      PKK Badung bangun kesadaran kolektif untuk jaga kebersihan lingkungan

      Jumat, 26 Desember 2025 20:02

      Pemprov tetapkan UMK se-Bali 2026 dengan tertinggi Kabupaten Badung

      Pemprov tetapkan UMK se-Bali 2026 dengan tertinggi Kabupaten Badung

      Jumat, 26 Desember 2025 10:44

      Kebun Raya Bali temukan eksistensi kunang-kunang

      Kebun Raya Bali temukan eksistensi kunang-kunang

      Jumat, 26 Desember 2025 10:43

      PLN UID Bali kirim relawan dukung pemulihan listrik di Aceh

      PLN UID Bali kirim relawan dukung pemulihan listrik di Aceh

      Jumat, 26 Desember 2025 10:41

  • Pariwisata
    • Desa Wisata Penglipuran beri pengalaman turis sehari jadi orang Bali

      Desa Wisata Penglipuran beri pengalaman turis sehari jadi orang Bali

      Minggu, 14 Desember 2025 5:51

      Kiat bertemu dengan lumba-lumba di tengah laut Bali Utara

      Kiat bertemu dengan lumba-lumba di tengah laut Bali Utara

      Rabu, 10 Desember 2025 6:31

      Pengelola GWK Bali siapkan pertunjukan kembang api jelang tahun baru

      Pengelola GWK Bali siapkan pertunjukan kembang api jelang tahun baru

      Selasa, 9 Desember 2025 18:05

      Dispar Bali minta pengelola DTW pangkas pohon rawan roboh saat hujan

      Dispar Bali minta pengelola DTW pangkas pohon rawan roboh saat hujan

      Jumat, 5 Desember 2025 19:21

      Kecerdasan buatan MaiA permudah wisatawan rencanakan perjalanan

      Kecerdasan buatan MaiA permudah wisatawan rencanakan perjalanan

      Jumat, 28 November 2025 17:53

  • Fokus Hoax
    • Pakar komunikasi bagikan kiat tak terjebak hoaks pada Pemilu 2024

      Pakar komunikasi bagikan kiat tak terjebak hoaks pada Pemilu 2024

      Minggu, 3 Desember 2023 22:19

      Menkominfo minta masyarakat tak terhasut hoaks soal bentrokan di Bitung

      Menkominfo minta masyarakat tak terhasut hoaks soal bentrokan di Bitung

      Minggu, 26 November 2023 15:28

      Dukungan kurikulum pendidikan jangka panjang diperlukan untuk tangkal hoaks jelang pemilu

      Dukungan kurikulum pendidikan jangka panjang diperlukan untuk tangkal hoaks jelang pemilu

      Rabu, 15 November 2023 21:16

      Kemenkominfo ingatkan penyebar hoaks Pemilu 2024 bisa di penjara

      Kemenkominfo ingatkan penyebar hoaks Pemilu 2024 bisa di penjara

      Jumat, 27 Oktober 2023 16:49

      Presiden Jokowi serukan tolak praktik fitnah dan hoaks saat pemilu

      Presiden Jokowi serukan tolak praktik fitnah dan hoaks saat pemilu

      Minggu, 22 Oktober 2023 11:35

  • Olahraga
    • Manchester United kembali ke jalur kemenangan setelah tekuk Newcastle 1-0

      Manchester United kembali ke jalur kemenangan setelah tekuk Newcastle 1-0

      Sabtu, 27 Desember 2025 9:31

      Pantai Kuta Bali jadi tuan rumah kompetisi Kuta Run 2026

      Pantai Kuta Bali jadi tuan rumah kompetisi Kuta Run 2026

      Selasa, 23 Desember 2025 20:51

      Bali United rekrut pemain asing asal Jepang

      Bali United rekrut pemain asing asal Jepang

      Selasa, 23 Desember 2025 20:44

      Wayan Malana, bule lokal yang bela tim skateboard merah putih

      Wayan Malana, bule lokal yang bela tim skateboard merah putih

      Senin, 22 Desember 2025 16:46

      Juventus menangi duel panas dengan tundukkan tamunya Roma 2-1

      Juventus menangi duel panas dengan tundukkan tamunya Roma 2-1

      Minggu, 21 Desember 2025 9:32

  • Taksu
    • WHDI Badung minta anak muda jadi agen toleransi dan kerukunan

      WHDI Badung minta anak muda jadi agen toleransi dan kerukunan

      Senin, 28 Juli 2025 19:02

      Umat Hindu buat upacara penyucian Selat Bali pasca tenggelam KMP Tunu Pratama

      Umat Hindu buat upacara penyucian Selat Bali pasca tenggelam KMP Tunu Pratama

      Jumat, 25 Juli 2025 21:55

      Bupati-Wabup Badung ikuti upacara Abhiseka Ida Cokorda Mengwi XIII

      Bupati-Wabup Badung ikuti upacara Abhiseka Ida Cokorda Mengwi XIII

      Senin, 7 Juli 2025 19:01

      Pemkab Badung salurkan bantuan untuk umat Buddha jelang Waisak

      Pemkab Badung salurkan bantuan untuk umat Buddha jelang Waisak

      Jumat, 9 Mei 2025 20:26

      Wali Kota Denpasar ajak rakyat maknai Galungan dan Kuningan

      Wali Kota Denpasar ajak rakyat maknai Galungan dan Kuningan

      Senin, 21 April 2025 22:17

  • Artikel
    • Pertamina Patra Niaga perkuat ekosistem inklusi melalui program Sahabat Disabilitas Ubud

      Pertamina Patra Niaga perkuat ekosistem inklusi melalui program Sahabat Disabilitas Ubud

      Jumat, 5 Desember 2025 16:54

      Mengintip ruang Sidang Majelis Umum PBB, panggung pidato Prabowo

      Mengintip ruang Sidang Majelis Umum PBB, panggung pidato Prabowo

      Minggu, 21 September 2025 19:14

      Bali percepat payung hukum lembaga baru penuntas perkara di desa adat

      Bali percepat payung hukum lembaga baru penuntas perkara di desa adat

      Rabu, 20 Agustus 2025 15:44

      Pengembangan satuan TNI, dari Kopassus, Marinir, hingga Kopasgat

      Pengembangan satuan TNI, dari Kopassus, Marinir, hingga Kopasgat

      Minggu, 10 Agustus 2025 10:28

      Menjaga kelestarian rusa timor demi masa depan konservasi

      Menjaga kelestarian rusa timor demi masa depan konservasi

      Sabtu, 9 Agustus 2025 17:48

  • Seni dan Hiburan
    • Slank adakan konser amal di Bali untuk korban banjir Sumatera

      Slank adakan konser amal di Bali untuk korban banjir Sumatera

      Sabtu, 27 Desember 2025 14:47

      Jumbo raih Piala Citra Animasi Panjang Terbaik hingga Piala Antemas

      Jumbo raih Piala Citra Animasi Panjang Terbaik hingga Piala Antemas

      Jumat, 21 November 2025 6:02

      Daftar pemenang AMI 2025

      Daftar pemenang AMI 2025

      Kamis, 20 November 2025 5:51

      Sandhy Sondoro merilis single "Cerita Romansa"

      Sandhy Sondoro merilis single "Cerita Romansa"

      Sabtu, 15 November 2025 1:02

      BCL dan Kahitna bakal ramaikan Nusa Dua Festival 2025

      BCL dan Kahitna bakal ramaikan Nusa Dua Festival 2025

      Kamis, 16 Oktober 2025 12:44

  • Foto
    • Smart City Bali berbasis Road Safety Policing

      Smart City Bali berbasis Road Safety Policing

      Kamis, 18 Desember 2025 5:42

      Prediksi jumlah penumpang akhir tahun di Bandara Bali

      Prediksi jumlah penumpang akhir tahun di Bandara Bali

      Kamis, 18 Desember 2025 5:37

      Penyediaan angkutan laut bagi penumpang ke wilayah Indonesia Timur

      Penyediaan angkutan laut bagi penumpang ke wilayah Indonesia Timur

      Kamis, 18 Desember 2025 5:33

      Maria Londa raih medali perunggu SEA Games 2025

      Maria Londa raih medali perunggu SEA Games 2025

      Selasa, 16 Desember 2025 22:08

      PN Denpasar gelar sidang lanjutan kasus penembakan WN Australia

      PN Denpasar gelar sidang lanjutan kasus penembakan WN Australia

      Senin, 15 Desember 2025 20:01

  • Video
    • BBPOM Bali temukan produk pangan tak sesuai ketentuan

      BBPOM Bali temukan produk pangan tak sesuai ketentuan

      Rabu, 24 Desember 2025 19:56

      Protes pengelola sampah, Pemprov Bali beri relaksasi penutupan TPA

      Protes pengelola sampah, Pemprov Bali beri relaksasi penutupan TPA

      Selasa, 23 Desember 2025 22:45

      Debut manis bule lokal Ni Wayan Malana di SEA Games 2025

      Debut manis bule lokal Ni Wayan Malana di SEA Games 2025

      Senin, 22 Desember 2025 10:56

      Komisi Reformasi Polri serap aspirasi tokoh masyarakat Bali

      Komisi Reformasi Polri serap aspirasi tokoh masyarakat Bali

      Jumat, 19 Desember 2025 21:28

      Cegah peredaran narkoba, Polda Bali perketat pengawasan jalur laut

      Cegah peredaran narkoba, Polda Bali perketat pengawasan jalur laut

      Jumat, 19 Desember 2025 15:33

  • English

Lipsus - Ombak besar hadang nelayan Jembrana Bali

Minggu, 7 Juli 2019 20:43 WIB

Lipsus - Ombak besar hadang nelayan Jembrana Bali

Aktivitas nelayan di Kabupaten Jembrana (Foto Antaranews Bali/Gembong Ismadi/2019)

Jembrana (ANTARA) - Meskipun terbuat dari kayu, perahu nelayan Kabupaten Jembrana, Bali, mampu menghadang dan menghadapi ombak besar dan gelombang tinggi di lautan yang kerap muncul belakangan ini.

Memasuki bulan Juli, cuaca kurang bersahabat di lautan sudah merupakan hal yang biasa, bahkan dianggap wajar oleh nelayan Jembrana, sehingga tidak menyurutkan upaya mereka untuk mencari ikan ke tengah laut.

Musim timuran, demikian nelayan setempat menyebut, adalah saat cuaca buruk yang ditandai dengan angin dan arus yang kencang serta ombak besar atau gelombang tinggi mulai menerpa perahu mereka saat di tengah laut.

"Memang sekarang lagi musim angin timur. Sudah pasti ombak akan besar disertai angin kencang dan arus laut yang deras. Bagi kami itu sudah biasa," kata Akim, salah seorang nelayan dari Desa Pengambengan, Kecamatan Negara yang merupakan sentra perikanan tangkap di Kabupaten Jembrana.

Bagi Akim dan nelayan lainnya, musim timuran dengan cuaca buruknya bukan berarti membuat mereka libur, tapi tetap melaut dengan berbekal pengetahuan dari pengalaman saat menghadapi situasi yang sama.

Saat laut mengombang-ambingkan perahu selerek yang terbuat dari kayu, tukang panggung (sebutan untuk sejenis nahkoda dalam perahu tradisional masyarakat Jembrana) serta pemegang kemudi dan mesin, harus pintar-pintar mengarahkan perahu agar tidak berbenturan langsung dengan ombak.

"Saat ombak besar datang, perahu harus diarahkan sedikit miring sehingga ombak menghantam sebagian sisi depan perahu. Kalau perahu diarahkan berhadap-hadapan dengan ombak, bisa-bisa tenggelam," kata Madek Rahman, nelayan lainnya yang bertugas memegang kendali mesin.

Dengan perahu yang harus terus diarahkan agar ujung depan tidak langsung dihantam ombak, seluruh awak perahu harus waspada, bahkan saat menebarkan jaring.

Terjangan ombak sampai air laut masuk ke geladak perahu, merupakan hal yang biasa bagi nelayan Jembrana saat musim timuran.

Godaan kelebat ikan lemuru, tongkol maupun layang membuat mereka tetap menerjang badai sampai batas kemampuan dari perahu yang memiliki awak 35 sampai 40 orang tersebut.

Baik Akim maupun Madek mengungkapkan, pola tangkap nelayan yang menggunakan perahu selerek adalah dengan mengejar dan mengepung gerombolan ikan dengan jaring.

Agar perahu bisa menjalankan fungsi tersebut, perahu selerek terdiri dari dua unit perahu dengan peran satu membawa jaring dan satu sebagai penampung ikan hasil tangkap.

Saat tukang panggung melihat gerombolan ikan dalam jumlah besar, ia meneriakkan aba-aba dengan sorotan lampu senter besar sebagai perintah mengejar dan menurunkan jaring dengan pola memutar.

"Dalam cuaca yang baik, mengejar ikan hingga menurunkan dan menarik jaring bukan pekerjaan yang sulit. Tapi kalau cuaca buruk seperti ini, pekerjaan itu jadi berat dan penuh resiko," kata Akim.

Akibat cuaca buruk, ia mengatakan, setiap perahu rata-rata hanya bisa satu kali menebar jaring dengan kondisi perahu yang tiada henti dihempas ombak.

Baca juga: Predator ikan muncul, nelayan Jembrana kembali paceklik

Membatasi volume
Bahkan meski banyak gerombolan ikan yang terlihat, nelayan membatasi volume ikan yang mereka tangkap.

Hal itu karena jika isi perahu terlalu penuh, justru membahayakan keselamatan mereka karena jarak geladak dengan air laut semakin dekat.

Perahu selerek yang beroperasi di perairan Bali dengan pusat sandar di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara itu memiliki ukuran yang berbeda-beda, demikian juga dengan daya tampungnya.

Rata-rata perahu yang dipakai nelayan memiliki daya tampung maksimal 30 ton hingga 60 ton ikan. Namun ketika cuaca buruk, mereka tidak berani mengisinya secara penuh.

Akim menyebut, perahu dengan daya tampung 30 ton biasanya hanya berani membawa ikan dari tengah laut seberat 10 ton, sementara yang memiliki daya tampung 60 ton bisa membawa ikan hingga 20 ton.

"Saat menaikkan ikan ke perahu, kami juga melihat jarak geladak dengan air laut. Pada situasi cuaca tenang, meskipun hanya satu jengkal jarak geladak dengan air laut karena muatan penuh, itu masih aman. Tapi kalau cuaca seperti sekarang, tidak ada yang berani dengan jarak segitu," katanya.

Cuaca buruk yang belakangan terjadi di laut membawa banyak cerita bagi nelayan perahu selerek Kabupaten Jembrana, yang mampu berlayar hingga ke perairan Jimbaran, Denpasar.

Miswadi, salah seorang nelayan menceritakan pengalaman mencekam saat perahu selereknya dihantam ombak hingga nyaris tenggelam.

Ia memulai cerita saat perahunya mulai keluar dari pintu PPN Pengambengan, ombak besar sudah mulai terasa yang semakin keras saat mencapai jarak dua kilometer dari pelabuhan tersebut.

"Ombak benar-benar menggila. Tidak hanya melontarkan air laut sampai ke geladak, tapi juga membuat perahu terombang-ambing hingga dalam posisi yang sangat berbahaya," katanya.

Melihat perahu tidak mampu menerobos badai tersebut, juru mudi sebagai nahkoda perahu memerintahkan anak buahnya yang memegang mesin dan kemudi untuk kembali ke pelabuhan demi keamanan.

"Situasinya sangat mencekam. Agar selamat kami berdoa bersama sambil sujud mohon perlindungan Tuhan. Salah seorang kawan juga mengumandangkan azan di tengah terpaan air laut yang masuk ke perahu," katanya.

Jika perahu yang ditumpangi Miswadi harus kembali, tidak demikian halnya dengan sejumlah perahu lainnya yang nekat menerobos badai tersebut dan berhasil lolos.

Sejumlah nelayan mengatakan, lolos atau tidaknya perahu dari badai seperti itu tergantung ukuran perahu, serta kemahiran tukang pangung, juru mudi dan tukang mesin dalam mengarahkan perahu.

"Selain kami, ada perahu lain yang berdekatan dengan perahu kami. Tapi perahu itu berhasil menerobos badai dan melanjutkan perjalanan mencari ikan. Ukuran perahunya memang lebih besar dari yang kami tumpangi," katanya.

Hidup dari hasil laut dalam situasi cuaca buruk, merupakan hidup yang penuh spekulasi termasuk hasil tangkap yang tidak selalu nelayan Jembrana dapatkan.

Baca juga: Jembrana alami kekurangan penyuluh perikanan

Menerobos badai
Seringkali keberanian menerobos badai, tubuh yang basah kuyup, mata yang lelah begadang semalaman hingga teror mental perahu diombang-ambingkan ombak tidak sepadan dengan ikan yang mereka peroleh.

Bukan pemandangan yang aneh, setelah satu malam suntuk melaut, perahu yang merapat ke Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan tidak berisi ikan.

"Dalam situasi seperti ini, pekerjaan nelayan menjadi lebih sulit. Tidak hanya khawatir terhadap badai, tapi juga khawatir tidak mendapatkan hasil tangkap. Tapi inilah resiko jadi nelayan," kata H. Sulaimi, salah seorang pengurus perahu di Desa Pengambengan.

Ia mengatakan, saat ini, perahu mendapatkan hasil tangkap hingga 10 ton sudah termasuk lumayan banyak, karena perahu banyak yang kosong saat kembali.

Selain berpengaruh terhadap hasil tangkap, menurutnya, cuaca buruk di tengah laut juga membuat biaya operasional perahu bertambah, yang rata-rata disebabkan kerusakan alat tangkap.

"Karena harus melawan ombak besar, seringkali muncul kerusakan pada mesin. Selain itu, jaring juga bisa jebol saat ditarik dari laut karena kuatnya arus," katanya.

Kekuatan arus laut yang mampu membuat jaring jebol diakui sejumlah nelayan, yang biasanya terjadi saat jaring ditarik ke atas perahu setelah ditebar.

Akim, Madek dan Miswadi mengatakan, seringkali ikan yang sudah tertangkap dalam jaring lepas kembali, karena kombinasi tekanan berat ikan dan arus kencang menyebabkan jaring jebol.

Nelayan yang sudah bertahun-tahun melaut tersebut mengatakan, masing-masing ikan memiliki karakteristik sendiri-sendiri saat tertangkap jaring, hingga berpengaruh terhadap gampang atau sulitnya jaring ditarik.

"Jenis ikan tongkol paling berat saat ditarik, karena ikan ini langsung mati saat masuk ke jaring sehingga bebannya semakin berat. Ikan jenis layang dan lemuru lebih mudah ditarik, karena mereka lebih kuat hidup saat tertangkap jaring dan cenderung mengikuti arah jaring saat ditarik," kata Akim.

Meski tidak selalu mendapatkan ikan, setiap menjelang sore hingga petang hari saat gelap bulan, ratusan perahu keluar dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan dengan arah melaut masing-masing, di tengah badai yang berkecamuk dan sulit diprediksi kemunculannya.

Hal yang sama juga dialami kapal besar di Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk (Banyuwangi-Bali). Tidak jarang, kapal harus antre untuk menunggu gelombang tidak terlalu tinggi, atau jika telanjur di tengah lautan pun harus terombang-ambing selama beberapa saat.

"Ya, gelombang tinggi membuat kami membutuhkan waktu lama untuk tiba di tujuan, biasanya hanya 45 menit, tapi sekarang bisa sejam atau bahkan berjam-jam," kata Agus, penumpang kapal dari Jember yang mengaku sudah tiga kali menyeberang dalam waktu yang lama.

Baca juga: Geliat pariwisata "desa nelayan" Padangbai-Bali

Prediksi BMKG
Sebagai lembaga pemantau cuaca, BMKG Kabupaten Jembrana sudah memprediksi cuaca buruk bahkan badai akan muncul di perairan Bali pada medio bulan Juni hingga Agustus.

Kepala BMKG Jembrana Rahmat mengatakan, potensi angin kencang dan gelombang tinggi secara umum terjadi pada bulan Juni hingga Agustus, yang disebabkan menguatnya angin timuran (monsun Australia).

Menguatnya angin timuran tersebut, katanya, untuk saat ini diperkuat dengan munculnya daerah tekanan rendah di belahan bumi utara dan tekanan tinggi di belahan bumi selatan.

"Kombinasi angin timuran dengan tekanan tinggi dan rendah di belahan bumi tersebut menyebabkan angin timuran semakin kencang. Hal itu memicu gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia secara umumnya, khususnya wilayah Bali," katanya.

Ia mengungkapkan, gelombang tinggi tersebut masih akan muncul secara fluktuatif dan periodik hingga bulan Agustus mendatang, sehingga pihaknya mengimbau nelayan termasuk masyarakat pesisir untuk waspada angin kencang dan gelombang tinggi.

Jika cuaca buruk belakangan berpengaruh terhadap kehidupan nelayan khususnya nafkah mereka, tidak demikian halnya dengan sektor pariwisata pantai di Kabupaten Jembrana yang tetap berjalan seperti biasa.

Data dari Humas Pemkab Jembrana menyebutkan, jumlah kunjung wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke objek wisata pantai tetap stabil hingga bulan Juni lalu.

Dari apa yang disampaikan Humas Pemkab Jembrana, bisa diambil kesimpulan dampak negatif paling besar saat cuaca buruk seperti saat ini terjadi pada masyarakat nelayan.

Mereka, nelayan, bukanlah orang-orang pemberani yang siap mengorbankan nyawa saat melaut, namun kenekatan mereka menerobos badai lebih pada tuntutan hidup sehari-hari.

Jika mereka hanya berdiam diri hingga cuaca buruk berlalu pada bulan Agustus, dipastikan anak isteri yang mereka nafkahi akan terbengkalai bahkan terlantar.

Akhirnya, keputusan atau kenekatan mereka menghadang badai dengan perahu kayu, disebabkan tidak ada pilihan lain jika ingin anak isteri mereka tetap bisa makan.

Namun dari pengalaman menghadapi ganasnya lautan, sampai saat ini sangat jarang perahu selerek yang tenggelam di tengah laut karena dihantam badai.

Kenekatan yang terukur, membuat berkali-kali nelayan Kabupaten Jembrana lolos dari jebakan badai yang bisa menyebabkan perahu mereka tenggelam.

Dalam beberapa kali peristiwa perahu tenggelam, rata-rata awak perahu berhasil diselamatkan oleh perahu terdekat, karena kebiasaan nelayan Kabupaten Jembrana, meskipun berbeda perahu, mereka melaut dalam jarak yang berdekatan.

Dekatnya jarak antar perahu saat di tengah laut ini, bisa dilihat dari pesisir Desa Pengambengan saat cuaca cerah, di mana terlihat lampu-lampu di tengah laut yang berasal dari ratusan perahu.

Cuaca cerah dengan hasil tangkap yang melimpah, diharapkan oleh seluruh nelayan Kabupaten Jembrana selepas bulan Agustus, yang dari pengalaman, selepas musim badai akan datang musim ikan.

Apabila cuaca tenang namun tidak ada ikan yang bisa mereka tangkap, kebutuhan hidup mereka akan menjadi badai lainnya yang tidak kalah mencemaskan dengan badai di tengah laut.

Pengalaman sekitar satu tahun lalu, paceklik panjang membuat nelayan harus meninggalkan sejenak jaring-jaringnya untuk mencari nafkah di sektor lainnya seperti menjadi buruh bangunan, yang hasilnya tidak sepadan dengan saat laut memberikan hasil tangkap yang melimpah.

Akibat dari bertahun-tahun berprofesi sebagai nelayan, acapkali saat menjajal pekerjaan di sektor lain, mereka merasa tertekan dan terpaksa, sehingga hasil yang diperoleh tidak maksimal.

Baca juga: Menkominfo minta nelayan pakai aplikasi sebelum melaut

Pewarta: Gembong Ismadi
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.



  • Whatsapp
  • facebook
  • twitter
  • email
  • pinterest
  • print

Berita Terkait

Tiga orang dikukuhkan sebagai legenda musik Jegog Jembrana Bali

Tiga orang dikukuhkan sebagai legenda musik Jegog Jembrana Bali

22 Desember 2025 06:02

Pemkab Jembrana beri beasiswa kepada mahasiswa kampus lokal

Pemkab Jembrana beri beasiswa kepada mahasiswa kampus lokal

21 Desember 2025 22:14

Pemkab Jembrana segel bangunan investor di Taman Nasional Bali Barat

Pemkab Jembrana segel bangunan investor di Taman Nasional Bali Barat

12 Desember 2025 04:59

Pemkab  Jembrana membantu petani ratusan ribu bibit kakao

Pemkab Jembrana membantu petani ratusan ribu bibit kakao

6 November 2025 21:04

Pekerja migran Jembrana mulai manfaatkan subsidi kredit bank

Pekerja migran Jembrana mulai manfaatkan subsidi kredit bank

10 Oktober 2025 04:10

Kemenag Jembrana minta pengelola MBG jaga mutu makanan untuk madrasah

Kemenag Jembrana minta pengelola MBG jaga mutu makanan untuk madrasah

15 September 2025 20:35

Pemkab Jembrana normalisasi sungai antisipasi banjir susulan

Pemkab Jembrana normalisasi sungai antisipasi banjir susulan

12 September 2025 20:30

Pemkab  Jembrana tetapkan status darurat bencana pasca-banjir

Pemkab Jembrana tetapkan status darurat bencana pasca-banjir

11 September 2025 19:02

Terpopuler

Gubernur Bali: Penutupan TPA Suwung mundur hingga 28 Februari

Gubernur Bali: Penutupan TPA Suwung mundur hingga 28 Februari

Pemkot Denpasar percepat pembangunan dua TPS3R baru

Pemkot Denpasar percepat pembangunan dua TPS3R baru

Gubernur Bali Koster janjikan perubahan dispar tak sekadar struktur

Gubernur Bali Koster janjikan perubahan dispar tak sekadar struktur

Pemkot Denpasar pastikan sampah Denfest diolah dari sumber

Pemkot Denpasar pastikan sampah Denfest diolah dari sumber

Gubernur Bali Koster batasi toko moderen cegah warga terpinggir

Gubernur Bali Koster batasi toko moderen cegah warga terpinggir

Top News

  • Slank adakan konser amal di Bali untuk korban banjir Sumatera

    Slank adakan konser amal di Bali untuk korban banjir Sumatera

    1 jam lalu

  • Kebun Raya Bali temukan eksistensi kunang-kunang

    Kebun Raya Bali temukan eksistensi kunang-kunang

    26 Desember 2025 10:43

  • Bupati Tabanan: Momen Nataru jadikan refleksi kebangkitan bersama

    Bupati Tabanan: Momen Nataru jadikan refleksi kebangkitan bersama

    25 Desember 2025 16:42

  • Ditjenpas serahkan remisi Natal kepada 312 narapidana di Bali

    Ditjenpas serahkan remisi Natal kepada 312 narapidana di Bali

    25 Desember 2025 16:35

  • Koster tepis kampanye negatif pariwisata Bali

    Koster tepis kampanye negatif pariwisata Bali

    24 Desember 2025 17:34

Antara News bali
bali.antaranews.com
Copyright © 2025
  • Top News
  • Terkini
  • RSS
  • Twitter
  • Facebook
  • Updates
  • Business
  • Education
  • Tourism
  • Fokus Hoax
  • Sports
  • Taksu
  • Spectrum
  • Entertainment
  • Ketentuan Penggunaan
  • Tentang Kami
  • Pedoman
  • Kebijakan Privasi
  • BrandA
  • ANTARA Foto
  • Korporat
  • PPID
  • www.antaranews.com
  • Antara Foto
  • IMQ
  • Asianet
  • OANA