Badung (ANTARA) - Sebanyak 3.305 orang mahasiswa Universitas Udayana (Unud), Bali, mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) penelitian dan pengabdian masyarakat (PPM) dan tematik revolusi mental periode XIX tahun 2019.
"KKN PPM dan revolusi mental Universitas Udayana ini akan dilakukan di 172 desa yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten di Bali," ujar Ketua Lembaga PPM Unud, I Gede Rai Maya Temaja, di Jimbaran, Badung, Senin.
Dalam program KKN, mahasiswa yang berasal dari 13 fakultas yang ada di Universitas Udayana itu akan ditempatkan di 20 desa pada masing-masing kabupaten.
"Kecuali di wilayah Kabupaten Badung hanya 12 desa. Para mahasiswa akan mengikuti program KKN ini selama lima minggu," katanya.
Sebelum mengikuti KKN, para mahasiswa diberikan pembekalan dengan sejumlah materi yang diharapkan dapat bermanfaat bagi para mahasiswa saat memfasilitasi perangkat desa serta meningkatkan dan memberdayakan ekonomi masyarakat di lokasi KKN.
Pembekalan materi tersebut diantaranya disampaikan oleh Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, dengan materi "Membangun dan Memberdayakan Masyarakat Desa", Kepala BNN Provinsi Bali Brigjen Pol. I Putu Gede Suastawa, dengan materi "Merawat Generasi Muda dari Ancaman Narkoba".
Materi HIV dan kesehatan lingkungan yang disampaikan Dosen Fakultas Kedokteran, I Ketut Agus Somia, serta materi terkait penanggulangan bencana oleh Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin.
Saat menyampaikan materi, Bupati Giri Prasta mengatakan, pihaknya menyambut baik dan sangat mendukung kegiatan KKN PPM dan Revolusi Mental Universitas Udayana.
"Hal ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu, salah satunya adalah pengabdian masyarakat disamping pendidikan dan penelitian," katanya.
Ia mengatakan, menurutnya KKN juga harus dievaluasi, sehingga nantinya program itu akan mendapatkan hasil nyata yang dapat diimplementasikan oleh pimpinan maupun masyarakat di desa setempat.
"Ilmunya atau akademisnya muncul dari Unud, implementasi akan digerakkan oleh organisasi perangkat daerah terkait, sehingga bermanfaat bagi masyarakat. Ini dapat menjadikan pertumbuhan ekonomi, " ujarnya.
Ia menambahkan, urusan membangun desa, harus dapat dirubah menjadi desa membangun, segala potensi di desa harus digali dan diharapkan masyarakat dapat menjadi tuan di rumahnya sendiri yang berdampak pada perputaran ekonomi di desa.
"Saya contohnya, dalam membangun, tukangnya dari desa, beli semen, paku juga di desa itu sendiri. Maka semua potensi akan dapat bergerak," katanya.
Sementara itu, Rektor Universitas Udayana, Prof Dr dr AA Raka Sudewi SpS (K) menjelaskan, perguruan tinggi berperan dalam ikut mengawal pembangunan di Indonesia, melalui pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya melalui pelaksanaan KKN mahasiswa di desa.
Menurutnya, perguruan tinggi tidak hanya sebagai lembaga pendidikan semata, namun sebagai salah satu pusat ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan untuk masyarakat.
"Kegiatan KKN-PPM Unud merupakan sebuah wahana bagi mahasiswa yang tidak hanya meningkatkan kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan emosional dan spiritual," ujarnya.
3.305 mahasiswa Unud ikuti KKN "Revolusi Mental"
Selasa, 18 Juni 2019 13:48 WIB