Denpasar (Antara Bali) - Ekspor perhiasan perak dari Bali selama Januari-Agustus 2011 hanya senilai 16 juta dolar AS, turun 15 persen dari periode sama 2010 yang tercatat 17,7 juta dolar AS.
Hal itu terjadi diperkirakan sebagai bagian dari imbas kondisi ekonomi masyarakat internasional yang belakangan ini mengalami krisis, kata Kasi Ekspor Disperindag Bali, Putu Bagiada SE di Denpasar, Selasa.
"Nilai ekspor hampir semua produk kerajinan kita berkurang. Perolehan devisa selama periode delapan bulan tersebut turun hingga 11,9 persen, yakni tahun ini bernilai 154,5 juta dolar AS," katanya.
Ia mengatakan, sekitar 35 persen realisasi ekspor aneka barang perhiasan perak buatan perajin Bali ditujukan kepada kota dagang internasional Singapura.
Pembeli terbanyak kedua adalah importir asal Hong Kong sekitar 24,37 persen. Khusus ekspor aneka barang kerajinan dan matadagangan nonmigas Bali lainnya ke Hong Kong berkurang 15 persen menjadi 5,6 juta dolar hingga Agustus 2011.
Hal itu juga diakui oleh pengusaha dan eksportir perhiasan perak, Wayan Wijaya, yang menyebutkan bahwa volume dan nilai perdagangan internasional itu tidak sebanyak sebelumnya.
Padahal pengrajin sudah berupaya memproduksi matadagangan bernilai seni sesuai selera konsumen mancanegara terutama ke Singapura, Hongkong dan AS dengan rancangan yang disesuaikan selera konsumen, tambahnya.(*)
Ekspor Perhiasan Perak Bali Terimbas Krisis
Selasa, 18 Oktober 2011 10:14 WIB