Denpasar (Antara Bali) - Akademisi dan penulis buku dari Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar Ni Kadek Surpi Aryadharma mengajak segenap umat Hindu untuk meningkatkan kepeduliannya pada sesama manusia.
"Ajaran Hindu dengan konsepnya universal seharusnya dipahami hingga ke akar rumput. Wujud nyatanya, jika di samping kita ada yang sakit, tidak bisa bersekolah, hendaknya segera mendapatkan perhatian," kata Surpi Aryadharma saat acara bedah bukunya berjudul "Membedah Kasus Konversi Agama di Bali", di Denpasar, Sabtu.
Dengan keuniversalan ajaran Hindu, katanya, seharusnya generasi mudanya mampu menjadi umat Hindu yang baik. Hal itu seharusnya dimulai dari lingkungan keluarga dengan belajar kitab suci dan mantram (mantra). "Hanya saja, saya melihat sampai setingkat mahasiswa pun tidak banyak yang mengetahui mantram-mantram pemujaan yang termasuk kategori penting," ujarnya.
Lewat buku itu, Ni Kadek Surpi ingin ingin membangkitkan masyarakat, kaum intelektual, para teolog, dan pendeta Hindu (sulinggih) bahwa sistem yang ada pada umat Hindu-Bali yang terlihat mapan, sesungguhnya tidak semua sisi telah berjalan dengan baik.
Ia mencontohkan dalam upacara yang sangat besar dan berlebihan. "Hal demikian bukan berarti tidak boleh. Seharusnya sistem yang demikian dikoreksi dan direformasi. Setiap orang boleh memilih, model apa yang digunakan sesuai kemampuan masing-masing," ucapnya.
"Ketidakpuasan atas sistem adat dan agama yang menimbulkan goncangan sosial, menjadi salah satu penyebab seseorang melakukan konversi agama, selain memang terdapat krisis individu dalam dirinya karena kurangnya pemahaman ajaran agama," ujar Surpi.
Buku setebal 342 halaman itu, dibedah tiga narasumber yakni oleh tokoh spiritual lintas agama Anand Krishna, Rektor IHDN Denpasar Prof Dr I Made Titib PhD, dan sesepuh Perguruan Seruling Dewata I Ketut Nantra.(*)