Denpasar (ANTARA) - Sebanyak 236 bus disiagakan untuk melayani pemudik dari Provinsi Bali pada Lebaran 2019, kata Kepala Dinas Perhubungan Bali I Gede Samsi Gunartha.
"Bus yang disiagakan sebanyak 236 armada dan telah di-ramp check ini, sebenarnya angkutan reguler yang harus 'standby' pada puncak arus mudik 31 Mei-2 Juni," kata dia di Denpasar, Kamis.
Jika ternyata terjadi lonjakan pemudik yang berlebihan, lanjut Samsi, akan ditambah dari bus pariwisata sekitar 10 persen.
"Kami belum menerima perkiraan jumlah penumpang yang pasti. Namun, berkaca dari Lebaran tahun-tahun sebelumya, asumsi kami bisa terjadi peningkatan jumlah penumpang bus hingga lima persen dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnya.
Terkait dengan kebutuhan armada juga akan terus dipantau dari pergerakan jumlah penumpang, jika perlu percepatan tentu akan dilakukan penambahan.
"Puncak arus mudik diprediksi dari 31 Mei-2 Juni dan itu juga sudah diprediksi secara nasional dengan melihat hari libur cuti bersama menjelang Lebaran," ucap pria kelahiran Penebel, Kabupaten Tabanan itu.
Samsi menambahkan untuk mengantisipasi penumpukan pemudik di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana dengan membereskan antrean kendaraan ditambah penyesuaian manajemen penyeberangan.
"Kalau terjadi antrean yang terlalu panjang menuju Pelabuhan Gilimanuk, nanti juga bisa digeser dulu ke 'rest area' di daerah Cekik, Jembrana. Di sana tak hanya disediakan parkir, juga pos kesehatan dan sejumlah layanan lainnya dari swasta maupun masyarakat untuk kebutuhan buka puasa dan sebagainya," ucapnya sembari mengupayakan adanya penambahan satu area isitrahat lagi.
Samsi mengimbau pemudik juga bisa memanfaatkan layanan "google map" untuk memantau pergerakan lalu lintas agar tidak terjebak antrean panjang.
"Kalau ternyata dari hasil pantuan itu antreannya panjang dan diperkirakan butuh istirahat, agar pemudik istirahat di tempat yang lebih layak," ujarnya.