Denpasar (ANTARA) - Kementerian Perdagangan secara intensif melakukan pemantauan sejumlah komoditas pokok guna memastikan harga tetap stabil dan ketersediaan barang menjelang bulan Ramadhan, antara lain ke sejumlah pasar tradisional di Kota Denpasar, Bali.
Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan Jasa, Lasminingsih di Denpasar, Bali, Rabu, mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan harga barang menjelang bulan Ramadan tahun 2019 dengan mengunjungi sejumlah pasar tradisional di Denpasar, antara lain Pasar Badung, Pasar Nyanggelan dan Pasar Agung Peninjoan.
"Kami terus melakukan pemantauan harga barang, sehingga menjelang bulan Ramadhan ini tidak ada lonjakan harga yang signifikan. Oleh karena itu pemerintah terus berupaya melakukan pemantauan ke pasar-pasar terkait kebutuhan pokok tersebut," kata Lasminingsih didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali, Putu Astawa.
Ia mengatakan saat ini harga bawang merah dan bawang putih mengalami peningkatan harga, dari sekitar Rp20 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogram. Oleh karena itu melalui pemantauan ini nantinya pemerintah akan melakukan evaluasi, sehingga harga bisa distabilkan.
"Pemerintah juga sudah melakukan evaluasi, sehingga dalam waktu dekat ini bisa harganya distabilkan," katanya.
Lasminingsih juga mendatangi kios-kios pasar dan berdialog dengan para pedagang saat pasar tengah ramai oleh pembeli.
Di Pasar Agung Peninjoan misalnya, sejumlah pedagang menyampaikan kondisi barang dan harga seperti bawang merah, bawang putih hingga ayam potong.
Mengenai naiknya harga bawang putih, kata dia, hal tersebut dipengaruhi oleh berkurangnya pasokan. Karena pasokan bawang putih selama ini banyak dipasok dari Pulau Jawa, seperti Brebes (Jateng) dan Jawa Timur.
"Musim panen bawang merah dan putih diperkirakan akhir April ini, sehingga pasokan akan kembali normal," ujarnya.
Guna memenuhi kebutuhan bawang putih, kata dia, pemerintah telah mengizinkan tujuh importir untuk mendatangkan komoditas penting tersebut.
Untuk pengawasan harga agar tetap stabil, pihaknya menyerahkan kepada para importir untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam melakukan operasi pasar.
Ia mengatakan dengan impor bawang putih sebesar 405 ton tersebut segera bisa didistribusikan ke-11 wilayah yang menjadi prioritas di Indonesia.
"Kami melakukan pemantauan pasar ke sejumlah daerah, untuk memastikan harga komoditas pokok stabil dan menjamin ketersediaan di pasar," katanya.