Gianyar, Bali (ANTARA) - Konsulat Jenderal Amerika di Surabaya memberikan pelatihan kepada 55 pemuda se-Asean plus Timor Leste di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, yang terkait masalah kepedulian terhadap lingkungan hidup yang kian lama makin terancam karena globalisasi pembangunan ekonomi.
"Pelatihan ini memberdayakan generasi baru di antara pelaku usaha dan aktivis lingkungan hidup untuk berhasil dalam memulai dan mempertahankan inisiatif mereka, dengan cara yang membawa ide-ide baru dan pemikiran kolaboratif tentang bagaimana mengatasi beberapa masalah paling mendesak di kawasan Asean ini," kata Mark McGovern, Konsul Kebudayaan Konjen Amerika di Gianyar, Bali, Senin.
Selama pelatihan, para peserta terlibat dalam kegiatan sukarela terkait isu lingkungan dan kewirausahaan. Mereka juga terlibat dalam pelatihan yang dimentori para ahli dari berbagai topik wirausaha dan lingkungan hidup, lalu mereka akan berpartisipasi dalam grup dan menyelesaikan projek.
"Pemerintah Amerika dan jaringan regional YSEALI mendukung 13.000 pemimpin muda di seluruh Asia Tenggara untuk mengambil tindakan yang guna mengatasi tantangan dan peluang di abad ke-21," katanya.
Para peserta harus mengajukan diri ke Kedubes Amerika. "Dari informasi mereka, kami pelajari dan pilih untuk menjadi peserta YSEALI. Mereka yang ikut ini merupakan pengusaha muda dan juga aktivis lingkungan hidup," kata Christina Monroe selaku leadership program senior manager.
Ia menjelaskan memang perlu proses yang panjang dan sedikit rumit, tapi peserta YSEALI sebagian merupakan pengusaha muda yang peduli dengan lingkungan dan aktivis lingkungan.
Misalkan ada pengusaha muda Vietnam yang punya penginapan kemudian mengajarkan para tamunya untuk menanam tanaman yang mendukung lingkungan hidup, mengurangi sampah plastik.
"Semua peserta berbagi pengalaman mereka dan ide mereka untuk memperkuat keyakinan dan upaya mereka terhadap usaha dan kegiatan menjaga lingkungan hidup," katanya. (*)