Negara (ANTARA) - Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahudin Uno melakukan kampanye keliling ke desa-desa pesisir di Kabupaten Jembrana, Bali menemui masyarakat setempat untuk melakukan dialog.
Pantauan di lapangan, Selasa, sebelum mendatangi desa-desa pesisir ia terlebih dahulu melakukan ziarah ke makam Habib Ali Bafaqih, salah satu tokoh Islam yang makamnya sering diziarahi jamaah dari berbagai penjuru Indonesia di Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara.
Kedatangan Sandiaga hingga melakukan salat dzuhur di Masjid Mujahidin yang tidak jauh dari makam disambut ratusan pendukungnya, khususnya dari partai koalisi yang mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga.
"Setelah dari sini, akan dilanjutkan ke Desa Pengambengan, meninjau abrasi di Dusun Pabuahan, Desa Banyubiru serta ke Desa Tuwed," kata Kadek Darma Susila, salah seorang tim pemenangan pasangan Prabowo-Sandi di Kabupaten Jembrana.
Jika di Kelurahan Loloan Barat ia hanya singgah, maka di Dusun Ketapang Muara, Desa Pengambengan, Sandiaga sempat melakukan dialog dengan masyarakat nelayan yang rata-rata mengeluhkan harga ikan, distribusi bahan bakar minyak serta lowongan pekerjaan.
Jojik, salah seorang nelayan mengatakan saat hasil tangkap melimpah harga ikan dipastikan anjlok, sehingga kesejahteraan nelayan sulit untuk menjadi lebih baik.
"Kalau nanti Pak Sandi menang, kami minta dicarikan jalan keluar terkait permasalahan harga nelayan. Selain itu, saat musim ikan dimana nelayan membutuhkan bahan bakar minyak, kami juga sering sulit mendapatkannya," katanya.
Ia juga minta sistem perijinan bagi nelayan yang hendak melaut dipermudah, karena dengan sistem yang saat ini dianggapnya rumit sehingga menyulitkan nelayan.
Sedangkan Samsuri, warga Desa Pengambengan yang bertani minta tidak dilakukan impor beras saat petani panen, karena menyebabkan harga padi mereka anjlok.
Ia juga mengeluhkan tarif listrik yang terus naik sehingga dirasa sangat membebani masyarakat kecil, sementara penghasilan mereka masih rendah.
Terkait dengan permintaan dan keluhan ini, Sandiaga mengatakan untuk mengatasi harga ikan yang harus dilakukan adalah membangun tempat-tempat penyimpanan ikan serta usaha pengolahan ikan.
"Dan yang terpenting tidak saling menyalahkan. Untuk perijinan Prabowo-Sandi berkomitmen mempermudah izin, bukan mempersulitnya," katanya.
Ia juga mengungkapkan pada tahun 2016 Indonesia menjadi negara penghasil ikan terbesar setelah Cina untuk jenis tuna, cakalang dan tongkol, namun di sisi lain sejak tahun 2011 hasil tangkapan ikan jenis lemuru di Selat Bali menurun.
Menurut dia, pada tahun 2018 Indonesia mengimpor 266 ribu ton komoditas perikanan, yang rata-rata digunakan untuk usaha pengalengan ikan, yang hal itu harus direvitalisasi agar tidak lagi dilakukan impor, sehingga harga ikan nelayan lebih stabil.
"Untuk membantu nelayan, kami punya kebijakan menghentikan proyek reklamasi yang merusak lingkungan, karena hal ini juga dikeluhkan nelayan. Hak-hak para nelayan tidak boleh dirugikan dengan reklamasi, serta tidak merusak lingkungan," katanya.
Agar nelayan sejahtera, ia menegaskan, industri olahan harus dibangkitkan di desa pesisir seperti Pengambengan, sehingga tidak hanya mengekspor bahan mentah saja.
Selain itu, katanya, dengan adanya industri olahan di desa-desa pesisir akan mampu menyerap tenaga kerja, termasuk menumbuhkan wiraswasta-wiraswasta dari masyarakat setempat.
"Distribusi solar juga akan kami buat lancar termasuk menurunkan harga solar. Ini komitmen dari kami untuk mensejahterakan nelayan," katanya.
Sementara untuk tarif listrik ia mengatakan, pihaknya akan mengelola sumber energi termasuk energi terbarukan termasuk secara bertahap menurunkan tarif listrik, khususnya bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.
Ia juga berjanji, akan membela petani dengan tidak akan melakukan impor beras saat petani panen, termasuk memberikan bantuan pupuk dan bibit.
Saat di Dusun Pabuahan, Desa Banyubiru, dari Holifah salah seorang warga setempat Sandiaga Uno mendapatkan keluhan ratusan rumah di wilayah itu hilang akibat abrasi, namun belum mendapatkan perhatian dari pemerintah.
"Pak Sandi selaku calon wakil presiden datang kesini, kami berharap bisa menyelesaikan masalah abrasi di Dusun Pabuahan yang sudah menyebabkan ratusan rumah hilang," katanya.
Menjawab ini, Sandiaga mengatakan, jangan saling menyalahkan termasuk terhadap pemerintahan yang sekarang, namun jika ingin perubahan ia mengajak masyarakat untuk memilih pasangan Prabowo-Sandi pada tanggal 17 April mendatang.
Ia sepakat, apabila abrasi di Dusun Pabuahan tidak ditangani dengan baik, maka rumah makan ikan bakar yang berderet di pantai tersebut akan habis, padahal rumah makan lesehan itu juga salah satu usaha untuk menyerap tenaga kerja.
"Bila tidak ditangani, ini merupakan bentuk pembiaran yang tidak akan terjadi apabila kami terpilih. Kami akan perhatikan dan memastikan tidak ada pembiaran oleh pemerintah," katanya.
Kepada masyarakat ia berjanji, apabila amanah memimpin bangsa Indonesia diberikan kepada pasangan Prabowo-Sandi, pihaknya akan mengatasi abrasi di Dusun Pabuahan.
Sandiaga Uno keliling desa pesisir Jembrana
Selasa, 12 Maret 2019 16:18 WIB