"Saya sangat senang sekali, pada dasarnya saya menyukai moda kereta dan saya melihat MRT ini sangat modern, bersih pada pintu dan pendingin udaranya. Saya tidak sabar untuk menanti MRT ini dibuka untuk masyarakat umum pada Maret tahun ini," ujar Vincent kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Dubes UE tersebut menyatakan keinginannya untuk mengajak anggota keluarganya menaiki MRT pada akhir pekan, jika memungkinkan setiap hari.
"MRT Jakarta ini lebih modern dari MRT yang terdapat di beberapa negara Eropa yang dibangun sekitar 40 atau ratusan tahun lalu. Karena MRT Jakarta ini sangat modern, Anda bisa merasakan pendingin udaranya, melihat platformnya jadi ini standar terbaik yang berhasil Anda miliki," kata Vincent dalam wawancara saat mencoba MRT Jakarta bersama puluhan duta besar dan perwakilan diplomatik dari negara-negara Eropa.
Dubes UE itu juga menambahkan bahwa dirinya dan para kolega dubes serta perwakilan negara-negara Eropa lainnya menjajal MRT Jakarta, dalam rangka mendukung proyek transportasi Indonesia yang luar biasa tersebut.
"Saya percaya bahwa sangat penting bagi kota besar seperti Jakarta untuk memiliki sistem moda transportasi massal modern seperti MRT Jakarta ini," katanya.
Di sela-sela wawancara Dubes UE untuk Indonesia Vincent Guerend memuji MRT Jakarta. "Bagus," tuturnya dalam bahasa Indonesia sambil mengacungkan dua jempol.
Selain Vincent, turut pula Dubes Perancis, Dubes Belgia, Dubes Italia, Deputy Chief of Mission Kedutaan Besar Belanda, Kuasa Usaha Kedutaan Besar Bulgaria yang mencoba pertama kali MRT Jakarta.
Didampingi oleh Corporate Secretary PT Mass Rapid Transit Jakarta Muhammad Kamaluddin dan Direktur Pengembangan Bisnis PT Mass Rapid Transit Jakarta Ghamal Peris, para dubes dan perwakilan diplomatik negara-negara Eropa menjajal MRT mulai dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia hingga Stasiun MRT Lebak Bulus pulang pergi.
Baca juga: MRT dinilai jadi tren moda transportasi Jakarta
Baca juga: MRT fase 1 kurangi emisi 85.680 ton CO2
[AL]