Kintamani (Antaranews Bali)- Gubernur Bali Wayan Koster mengharapkan pelaksanaan "Balingkang Festival" dapat meningkatkan perekonomian di kawasan Kintamani, Kabupaten Bangli dan secara umum bagi masyarakat Pulau Dewata.
"Hal ini mengingat Tiongkok kini menjadi penyumbang jumlah wisatawan terbesar ke Bali. Untuk itu, festival ini akan diadakan tiap tahun serangkaian perayaan Imlek," kata Koster saat membuka Balingkang Festival di pelataran Pura Ulundanu Batur, Kintamani, Bangli, Rabu.
Pihaknya berjanji ke depannya akan mendukung penuh pelaksanaan Balingkang Festival agar bisa lebih baik lagi. Apalagi akulturasi budaya Bali dan Tiongkok sudah turun-temurun menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di Pulau Bali.
Koster mengatakan akulturasi yang terjadi boleh dikatakan dimulai saat Raja Jayapangus memperistri puteri asal Tiongkok bernama Kang Chi Wie dan hingga kini masih terlihat jelas di beberapa tempat suci di Bali yang kental pengaruh Tiongkok, seperti pada Pura Dalem Balingkang.
"Akulturasi ini yang turut memberikan keunikan dan keindahan budaya Bali," ucapnya yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali itu.
Di hadapan pengunjung yang sebagian besar wisatawan Tiongkok, Koster juga mengajak para wisatawan untuk datang dan menikmati alam serta budaya Bali untuk menghabiskan liburan.
Tak lupa Koster mengingatkan wisatawan untuk mencicipi jeruk dan kopi Kintamani yang kepopulerannya telah mendunia.
Pembukaan Balingkang Festival tersebut ditandai dengan pengangkatan lampion oleh Gubernur Bali beserta tamu undangan lain dan dimeriahkan pula dengan parade seni yang kental akulturasi budaya Bali dan Tiongkok.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Perwakilan Kementerian Pariwisata Prof Gde Pitana, Sekda Dewa Made Indra, Konsulat Jenderal Tiongkok Guo Haodong dan perwakilan Bupati/Wali Kota se-Bali.
Koster: "Balingkang Festival" tingkatkan ekonomi Kintamani
Rabu, 6 Februari 2019 15:19 WIB