Klungkung (Antaranews Bali) - Sejumlah anak-anak dari TK Hindu Dharma Widya Klungkung menampilkan tari Barong Bangkung dan senam dance untuk meramaikan kegiatan "Car Free Day" (CFD) di Lapangan Puputan Klungkung setiap Minggu pagi.
Informasi resmi dari Humas Pemkab Klungkung melaporkan penampilan anak-anak tersebut mendapat perhatian warga yang mengikuti CFD pagi itu, termasuk Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, bersama sejumlah pejabat Pemkab Klungkung. Gelak tawa pecah saat anak-anak tampil diatas panggung.
Penampilan tari Barong Bangkung cukup menyita perhatian Bupati dan orang nomor satu di Pemkab Klungkung itu pun memberi apresiasi sebagai langkah pelestarian budaya.
Tetapi, ia memberi catatan kepada Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung terkait Tari Barong Bangkung yang dibawakan oleh kelompok anak-anak saat hari Raya Galungan dan Kuningan.
Memperhatikan sekelompok anak-anak menampilkan (Ngelawang) tari Barong Bangkung di perempatan jalan itu, Bupati menjelaskan Barong Bangkung yang seharusnya ditarikan malah didiamkan dan ditaruh dipinggir jalan.
Beberapa dari mereka keliling membawa rontong (kaleng tempat uang) dari sukarela warga. Hal ini tentu menganggu lalu lintas. "Kedepan itu tidak boleh terjadi, jangan ada Ngelawang di lampu merah karena mengganggu lalu lintas. Dinas lakukan pembinaan, nanti Ngelawang harus ke rumah-rumah," katanya.
Selain itu, penampilan senam dance anak-anak pada CFD yang menggunakan musik atau gaya orang dewasa juga mendapat sorotan Bupati Suwirta. Ia menilai hal itu belum pantas untuk anak-anak usia mereka.
"Kedepan, kita bisa melakukan pembinaan dan menyesuaikan musik dengan penampilan anak-anak. Coba nanti itu pakai lagu anak-anak kan lebih bagus," ujar Suwirta. (ed)