Menurut Menpar di Ha Long Vietnam, Kamis, keikutsertaan Kemenpar di ATF Ke-38 kali ini untuk menarik minat wisatawan dari negeri tetangga, khususnya wilayah ASEAN.
Mengutip data kunjungan wisman yang dari Badan Pusat Statistik (BPS), dia menyebutkan kunjungan wisman dari kawasan ASEAN ke Indonesia hingga November 2018 sebanyak 4,861 juta atau tumbuh 21,02 persen di tahun 2017.
"Asia Tenggara, pasar yang amat seksi untuk Pariwisata Indonesia. Untuk itu, kami tidak mau kehilangan momentum untuk mengoptimalkan market negara tetangga itu. Asean itu ya dekat di jarak, juga akrab di budaya," katanya.
Selama lima hari kegiatan, terdapat berbagai rangkaian acara di ATF 2019 yang diikuti 10 negara anggota ASEAN: Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Salah satunya adalah Travel Exchange (TRAVEX).
Pada tahun 2019 ini TRAVEX ATF 2019 digelar selama tiga hari, mulai 16 hingga 18 Januari 2019 dan dihadiri oleh lebih dari 1.500 delegasi internasional dan 400 internasional buyers, serta 100 media internasional.
Pada ATF 2019, Kemenpar membawa 20 industri, full delegates dan 20 industri co-delegates_ pariwisata di Indonesia, mulai dari Travel Agen/Travel Operator, Industri Perhotelan, hingga atraksi wisata. Mereka akan membawa paket-paket wisata yang tentunya sudah siap untuk ditawarkan kepada para buyers.
Diharapkan Travex ATF 2019 bisa menghasilkan transaksi bisnis paket wisata dalam upaya mendatangkan wisatawan mancanegara skala besar ke Indonesia.
Baca juga: Organisasi Pariwisata Dunia kagumi pertumbuhan wisman ke Indonesia
Baca juga: Menpar mantapkan Singapura sebagai Tourism Hub bagi Indonesia
Baca juga: Kemenpar siap tarik wisatawan Asia Tenggara melalui ATF
(AL)