Gianyar (Antaranews Bali) - Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar menghibahkan satu unit truk kebersihan kepada Desa Keramas. Penyerahan secara simbolis dilakukan Bupati Gianyar Made Mahayastra, diterima Perbekel Desa Keramas Gusti Putu Sarjana di areal Wantilan Pura Desa Keramas, Blahbatuh, Gianyar, Kamis (6/12).
Dalam kesempatan itu, Perbekel Desa Keramas Gusti Sarjana menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen Bupati Gianyar dalam mewujudkan Gianyar sebagai Kabupaten yang bersih dari sampah. Diakuinya, Desa Keramas merasa kewalahan menangani sampah selama ini dengan mengandalkan hanya satu unit truk sampah yang ada.”Dengan tambahan satu unit lagi, tentu akan membuat penanganan lebih maksimal,”ucapnya.
Kepala Desa yang baru dilantik pada September 2018 lalu itu mengatakan, untuk biaya operasional sementara dibebankan kepada APBDes 2019, sehingga armada tersebut baru bisa dioperasikan awal tahun depan. Sebagai langkah awal, biaya pungutan bulanan akan dibebas biayakan dari masyarakat, sambil terus akan dievaluasi bagaimana peningkatan kualitas kebersihan ke depannya.”Bertahap, awalnya gratis dulu, kemudian kami evaluasi lagi, tentu ini untuk kebaikan warga bersama,”kata dia.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gianyar Wayan Kujus Pawitra mengatakan Pemda Gianyar saat ini sedang merancang kebijakan strategi daerah dalam pengelolaan sampah rumah tangga (RT). Pihaknya sedang merevisi dan merampungkan perbup pengelolaan sampah RT dan sampah sejenisnya. Dengan adanya regulasi ini nantinnya pengelolaan sampah ditangani secara berkelanjutan dengan sistem dan manajemen yang pasti.”Sumber sampah terbesar berasal dari sampah RT,”ucap pejabat asal Kesian, Gianyar itu.
Lebih lanjut, Kujus memastikan akan melakukan penanganan sampah langsung pada sumbernya. Diharapkan, dengan adanya bantuan truk sampah kepada desa pekraman nantinya disetiap desa terbangun dan memiliki manajemen pengelolaan sampah terpadu disetiap desa. Dimana setiap desa memiliki armada pengangkutan sampah, ada petugasnya, ada pengolahan sampah menjadi kompos, ada bank sampah.“Target kami sampai tahun 2025, setiap desa sudah memiliki manajemen pengelolaan sampah,”pungkasnya.
Didampingi Sekda Made Gede Wisnu Wijaya, Bupati Gianyar Made Mahayastra berpesan, setelah mendapat hibahan truk kebersihan diharapkan dapat dipergunakan dengan optimal. Ia akan selalu memantau perkembangan dari manfaat penggunaan truk tersebut.”Harus dimaksimalkan, kalau hasilnya tidak bagus alias kebersihan tidak meningkat, nanti bisa saya tarik lagi, lho,”tegas Mahayastra disambut tawa dan tepuk tangan dari masyarakat setempat.
Pejabat asal Melinggih, Payangan itu melanjutkan, sampah sejauh ini sudah menjadi sumber masalah utama dimana-mana. Untuk itu diharapkan kesadaran masyarakat tentang mengelola sampah mesti digenjot lagi. Tidak bisa dibantah, budaya sebagian besar masyarakat saat ini masih sangat cuek terhadap kebersihan lingkungan.”Ini tantangan kita bersama, masyarakat harus terus diberikan edukasi tentang sampah,”kata Mahayastra.
“Bayangkan, di Kota Gianyar saja setiap bulannya diterjang ratusan ton, bervolume 1.500 meter kubik. Belum termasuk di desa-desa. Itu kalau tidak ditangani secara baik, bisa dibayangkan bagaimana tercemarnya lingkungan,”ujar mantan Wabup Gianyar itu.
Namun, lanjut dia, sejauh ini sudah mulai banyak juga organisasi yang sadar akan kebersihan lingkungan mengampanyekan kebersihan. Mudah-mudahan nanti, seluruh desa sudah memiliki truk kebersihan dan perlengkapan lainnya, ditunjang kesadaran tinggi dari masyarakat setempat demi mewujudkan Kabupaten Gianyar yang bersih, alami, dan aman tentunya.”Menangani sampah perlu dukungan 3 komponen, yaitu Pemda, pengusaha swasta, dan masyarakat,” tutupnya. (ed)