Nusa Dua, Bali, (Antaranews Bali) - Sejumlah musisi Indonesia mengadakan konser sebagai bentuk partisipasi menggalang kepedulian terhadap masa depan laut serangkaian Konferensi Kelautan (OOC) 2018 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali.
"Konser musik ini untuk edukasi menumbuhkan semangat cinta laut sebagai masa depan bangsa," kata vokalis grup band Slank Kaka di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Badung, Bali, Senin.
Slank menjadi salah satu grup musik yang akan tampil bersama artis lainnya di antaranya Monita Tahalea, Jogja Hip Hop Foundation, Ivam Nestorman-Lamalera dan Navicula.
Musikus pencinta lingkungan yang tergabung dalam Pandu Laut Nusantara itu akan tampil di panggung yang menghadap ke laut di Pantai Pandawa, Badung, Bali, Senin (29/10) sekitar pukul 15.00 WITA.
Gerakan Pandu Laut Nusantara mendukung komitmen "Our Ocean Conference" (OOC) salah satunya menjaga laut bebas dari polusi terutama sampah plastik yang menjadi masalah besar bagi semua negara termasuk Indonesia.
Ketua Umum Pandu Laut Nusantara Bustar Maitar mengatakan menghentikan penggunaan plastik sekali pakai dan mengurangi plastik secara drastis menjadi sebuah keharusan.
"Perusahaan penghasil dan pemerintah harus menjadi yang terdepan dan Pandu Laut Nusantara siap menjadi bagian penting dari perubahan signifikan itu," katanya.
Selain konser, Pandu Laut Nusantara juga mengajak masyarakat Indonesia peduli masa depan laut Tanah Air dengan menandatangani petisi laut 120 juta.
Petisi itu berisi poin krusial yang dapat dijadikan pedoman para pemimpin bangsa memastikan kondisi laut di Indonesia tetap sehat semi kesejahteraan masyarakat. Petisi itu di antaranya menyangkut pengelolaan laut berkelanjutan, menjamin hak nelayan kecil, menghentikan kegiatan ilegal di laut termasuk penangkapan ilegal dan perilaku merusak ekosistem laut Indonesia.
Presiden Joko Widodo ketika membuka OOC menyebutkan kawasan kelautan memiliki nilai yang sangat strategis yang diperlukan kehidupan manusia. Nilai strategis itu yakni lebih dari 90 persen total volume perdagangan dunia dilakukan di laut, lebih dari 40 persen nilai perdagangan dunia juga melalui laut dan 61 persen total hasil produksi minyak mentah dunia didistribusikan lewat laut.
"Kekayaan laut dunia diperkirakan senilai 24 triliun dolar AS. Ratusan juta manusia hidup tergantung pada sektor perikanan dan rantai pasoknya," katanya.