Kemenpar kembangkan desa wisata sebagai destinasi favorit
Jumat, 12 Oktober 2018 14:10 WIB
Gianyar (Antaranews Bai) - Kementerian Pariwisata terus mengembangkan desa wisata sebagai destinasi favorit untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Nusantara dan mancanegara.
"Untuk pengembangan desa wisata memerlukan sinergi dengan berbagai elemen, baik pemerintah, swasta dan masyarakat setempat," kata Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pedesaan dan Perkotaan Kementerian Pariwisata, Vitria Ariani, di Ubud, Gianyar, Bali, Jumat.
Disela pembukaan "Festival Desa Wisata Nusantara" di Ubud, ia menjelaskan pengembangan desa wisata juga akan memeratakan pendapatan masyarakat, sehingga semuanya dapat menikmati hasil sektor pariwisata.
"Sejak dulu, Bali memang sudah terkenal dengan keindahan alam dan budayanya. Terlebih di Desa Ubud, Gianyar yang menjadi pusat seni dan budaya," katanya.
Sementara itu, wisatawan yang berkunjung ke Bali sebenarnya ingin menikmati keindahan alam dan seni budaya yang terus dilestarikan masyarakat Pulau Dewata.
Oleh karena itu, kata dia, Bali sebagai barometer pariwisata dunia, apalagi Kementerian Pariwisata mencanangkan destinasi Bali Baru akan dapat mendatangkan kunjungan wisatawan mancanegara lebih banyak.
"Melalui program tersebut, kedepannya juga masyarakat desa bisa berpartisipasi mengembangkan daerahnya menjadi desa wisata," ujarnya.
Ditanya mengenai kesiapan sumber daya manusia, Vitria mengatakan kesiapan SDM masyarakat setempat secara bertahap akan dilatih agar memenuhi sebagai desa wisata.
"Untuk kesiapan SDM tersebut harus dilatih secara bertahap, sehingga warga setempat bisa menawarkan potensi wisata kepada turis," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia "Festival Desa Wisata Nusantara 2018" Mangku Kandia mengatakan ajang festival ini diikuti sejumlah daerah yang memiliki desa wisata.
"Kegiatan di Lapangan Ubud, Gianyar selama tiga hari hingga Minggu (14/10) tersebut terdiri dari 70 anjungan antara lain dari Kabupaten Klungkung untuk dua desa wisata," katanya.
Selain itu, satu anjungan yakni Kabupaten Buleleng, Bangli, Karangasem, Lombok, Kabupaten Sanggau, dan Ngawi. Sementara Kabupaten Deli Serdang lima anjungan dan Kabupaten Gianyar ada sembilan anjungan.
Begitu juga binaan dari Bakti BCA terdapat 12 desa, antara lain Kalimantan Tengah satu anjungan, Jembrana dan Jateng masing-masing satu unit anjungan pameran kerajinan.
"Jadi total untuk kegiatan anjungan memamerkan hasil produksi dan potensi wisatanya sebanyak 45 unit dan anjungan kuliner 34 unit," katanya.