Denpasar (Antaranews Bali) - Kasum TNI Laksamana Madya Didit Herdiawan Ashaf membantah bahwa pengamanan lokasi acara pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF/WB) oleh anggota TNI/Polri tidak seperti mau perang.
"Namun dalam persiapan pengamanan nanti tetap mengutamakan pemeriksaan secara ketat terhadap seseorang yang masuk ke lokasi BNDCC, Nusa Dua, sehingga anggota TNI/Polri bisa mengambil tindakan cepat jika ada hal mencurigakan," katanya usai memimpin apel di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar, Minggu pagi.
Ia menegaskan, kunci suksesnya pelaksanaan acara IMF/WB ini harus tetap membangun jaringan komunikasi antarjajaran pengamanan, sinergi dan soliditas dalam memantau hal-hal yang mencurigakan saat pelaksanaan kegiatan.
"Saya mengingatkan anggota agar merespons secara cepat apabila ada permasalahan di lapangan dan tetap mengutamakan koordinasi," ujarnya.
Ia meyakini, koordinasi sebelum dilakukan pengamanan acara IMF/WB sudah berjalan dengan baik dan tinggal menunggu pelaksanaan acara yang bersinergi dengan jajaran kepolisian.
"Sinergi TNI/Polri sebagai kunci pengamanan dalam kegiatan ini sudah sangat baik yang memfokuskan dan mengutamakan pengamanan di sekitar lokasi acara," katanya.
"Sehingga, apa yang menjadi arahan Ketua Pelaksana Panitia Pusat IMF/WB, Luhut Binsar Panjaitan yang telah disampaikan kepada tim panitia nasional diharapkan dapat diaplikasikan," katanya.
Berdasarkan informasi, dalam pelaksanaannya nanti akan melibatkan kurang lebih 15.000 pasukan matra darat, laut dan udara beserta kendaraan taktis (rantis), puluhan helikopter, pesawat tempur, dan puluhan kapal perang yang diterjunkan TNI dalam pengamanan wilayah.
Dalam apel gelar pasukan pengamanan tamu VVIP IMF/WB itu, hadir pula Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, Kapolda Bali Irjen Pol Petrus R. Golose beserta ribuan anggota TNI/Polri. (WDY).