Denpasar (Antaranews Bali) - Presiden Joko Widodo dijadwalkan melepas pawai budaya bertema "The Life and Economy of Bali" serangkaian pertemuan IMF-World Bank di Nusa Dua, Bali, pada 12 Oktober 2018 ditandai dengan membunyikan "Okokan".
"Hasil gladi tadi bagus sekali. Kami setting untuk demo di depan panggung utama itu diusahakan bisa setengah jam. Mungkin lebih sedikit sehingga nanti sampai dengan di-finish bisa 1 sampai 1,5 jam," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha ditemui disela-sela pelaksanaan gladi pawai budaya tersebut, di Denpasar, Jumat.
Pawai budaya yang dianggarkan dengan dana sebesar Rp1 miliar dari APBD Bali itu akan dimulai pukul 15.00 Wita dari depan Sogo Super Market menuju Peninsula Island, Kompleks ITDC, dengan panjang rute sekitar satu kilometer tersebut.
"Jadi, nanti ada 1.500 lebih seniman, lima mobil hias, ogoh-ogoh Dewi Sri, bade, lembu, dan nagabanda. Yang menarik nanti akan ada joged bumbung massal sekitar 50-an penari," ujarnya.
Para penonton pawai budaya yang mengangkat ritual dari kelahiran hingga kematian umat Hindu Bali itu nantinya adalah sebagian delegasi pertemuan IMF-WB yang tidak ikut ke Garuda Wisnu Kencana. Selain itu, dapat disaksikan pula oleh masyarakat umum di sekitar Nusa Dua.
"Terkait tema yang diangkat dalam pawai memiliki makna bahwa ritual tentang siklus hidup orang Bali dapat menyebabkan terjadinya perputaran ekonomi yang dinamis dan harmonis, sehingga upacara ini wajib dilestarikan," ucapnya.
Susunan prosesi pawai budaya, dimulai dengan ritual pecaruan yang akan ditampilkan ISI Denpasar. Kemudian, ritual dewa yadnya dari Sanggar Paripurna, Gianyar berupa upacara persembahan terhadap Dewi Sri Sedana sebagai dewi kemakmuran. Lalu, ritual kelahiran yang nanti dibawakan Sanggar Penggak Men Mersi, Denpasar.
Selanjutnya berturut-turut tampil ritual raja sewala atau upacara menek kelih dari Sanggar Seni Pancer Langiit, Badung, ritual potong gigi dari SMK 3 Sukawati, Gianyar, ritual perkawinan oleh Sanggar Gumi Art, Denpasar, dan ritual kematian yang menampilkan prosesi upacara ngaben tradisi Puri oleh Sanggar Gases, Denpasar.
Pemerintah Provinsi Bali sendiri sebelumnya menawarkan tiga opsi rancangan pawai budaya yang akan ditampilkan dalam rangkaian pertemuan IMF-World Bank.
Ketiga opsi yang disiapkan yakni yang pertama akan menampilkan sepenuhnya mengenai seni budaya Bali yakni prosesi ritual kehidupan dari bayi baru lahir hingga seseorang meninggal dunia.
Opsi kedua, pawai seni budaya Nusantara yang juga menampilkan kesenian sejumlah daerah di Nusantara seperti Aceh, Jakarta, Jawa Barat, Papua dan sebagainya, namun tetap didominasi penampilan seni budaya Bali.
Opsi ketiga, selain menampilkan seni budaya Bali, sekaligus juga melibatkan pawai budaya dari sejumlah perwakilan Negara Sahabat di Bali.
Presiden Jokowi dijadwalkan lepas pawai budaya IMF-WB
Jumat, 5 Oktober 2018 20:21 WIB