Denpasar (Antaranews Bali) - Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama mengingatkan kepada pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk tidak menggunakan jasa calo.
Adi Wiryatama di Denpasar, Selasa, mengatakan bahwa pelamar CPNS harus belajar dari pengalaman sebelumnya, banyak yang ditipu oleh para jasa calo.Adi mengatakan hal itu ketika menanggapi pendaftaran CPNS di seluruh daerah di Indonesia, termasuk di Bali, mulai Rabu (19/9).
Untuk proses CPNS pada tahun 2018, Adi berharap tidak ada yang menjadi korban tipu daya jasa para calo CPNS.
"Jangan mudah percaya dengan janji manis calo CPNS. Sudah banyak yang jadi korban janji calo CPNS," ucapnya.
Mantan Bupati Tabanan dua periode itu melanjutkan, "Jangan buang sia-sia uang untuk membayar calo CPNS. Calo tidak bisa membantu kelulusan CPNS. Kelulusan ditentukan oleh kemampuan dan kompetensi pelamar CPNS."
Adi yang juga politikus senior PDI Perjuangan menegaskan bahwa calo tidak bisa memperjuangkan kelulusan CPNS karena Badan Kepegawaian Nasional (BKN) menggunakan sistem rekrutmen atau tes dengan sistem CAT.
Soal ujian dikerjakan langsung di layar komputer yang terkoneksi ke server BKN. Peserta ujian langsung mengetahui hasilnya sesaat setelah ujian berlangsung.
"Beda kalau ujian dengan sistem manual, ada peluang calo untuk bermain. Sekarang tidak bisa karena tes menggunakan sistem computer assisted test (CAT), hasilnya bisa langsung diketahui pelamar bersangkutan," ucapnya.
Ia menyebutkan ada tiga keunggulan menggunakan sistem CAT, yakni menjamin hasil yang diperoleh peserta ujian dapat diketahui secara langsung tanpa perlu menunggu lama. Nilai hasil ujian akan langsung keluar setelah selesai mengikuti ujian.
Kedua, hasil ujian dengan CAT dapat dipertanggungjawabkan. Aksi peserta pada setiap soal termonitor dalam sistem yang memudahkan dalam audit jika terjadi hal tak terduga selama ujian berlangsung.
Ketiga, proses ujian dengan CAT dapat dipantau oleh semua pihak. Pergerakan nilai dari awal pengerjaan sampai dengan selesai dapat diikuti dan jawaban peserta dapat dilacak.
Setiap kali dibuka penerimaan CPNS, kata dia, peminatnya sangat banyak namun formasi yang tersedia sedikit. Persaingan pun menjadi ketat sehingga ada saja pelamar CPNS yang mudah tergiur oleh rayuan para calo.