Jakarta (ANTARA) -
Pelaksanaan Sidang dan Pertemuan Ke-144 Perkumpulan Parlemen Dunia (IPU Assembly and Meeting) di Nusa Dua, Bali, mulai 20 hingga 24 Maret 2022 akan menerapkan green agenda.
Kepala Biro Kerja Sama Antarparlemen dan Organisasi Internasional Sekretariat Jenderal DPR RI Endah Tjahjani Dwirini Retnoastuti mengatakan hal itu seperti dikutip dalam laman dpr.go.id, di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, selama 4 hari pelaksanaan IPU akan menerapkan agenda yang berpihak pada alam atau green agenda.
Hal itu, kata Endah, sejalan dengan tema IPU Getting to Zero Mobilizing Parliament to Act on Climate Change.
Seperti mengundang aktivis sosial bernama Melati dan Isabel Wijsen atas kontribusinya yang selama 6 tahun berhasil membuat gerakan mengurangi sampah plastik dunia melalui gerakan Bye-Bye Plastic Bag.
Dua kakak beradik asal Bali itu telah aktif menggerakkan massa agar tidak menggunakan plastik sekali pakai. Mereka kini telah memiliki 50 tim yang tersebar di seluruh dunia.
Mereka sering diundang di berbagai konferensi intrnasional. Oleh karena itu, pihaknya akan mengundang mereka untuk wakili pemuda Indonesia untuk bicara tentang
green agenda di IPU.
"Melati ini akan bersanding dengan tokoh-tokoh dunia, dan itu 'kan sangat membanggakan untuk Indonesia," kata Endah.
Selain itu, selama pelaksanaan IPU, para delegasi dari berbagai negara juga akan dikurangi mobilitasnya yang dapat menghasilkan emisi karbon, seperti penggunaan bus. Dengan demikian, para delegasi akan didorong lebih banyak berjalan kaki untuk menikmati udara di Bali.
"Kami juga akan kurangi penggunaan kertas secara besar-besaran. Jadi, kami kembangkan aplikasi bernama IPU Event App. Jadi, selama sidang semua informasi tidak ada lagi kertas selama dibutuhkan karena sudah ada di aplikasi," kata Endah.
Baca juga: Puan: DPR siap jadi tuan rumah Sidang Umum IPU 2022 di Bali pada 20-24 Maret Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menyebutkan jumlah peserta sekitar 1.500 orang.
Pertemuan terakhir di Madrid itu, kata dia, dihadiri oleh 1.200 orang, terdiri atas 179 negara atau pimpinan parlemen bersama delegasinya.
"Sampai dengan tadi malam, delegasi-delegasi dari 87 negara sudah mengonfirmasi untuk hadir. Tentu ini berkaitan dengan bagaimana handling kami, terutama dalam pelaksanaan dan protokol kesehatan, sehingga mereka make sure perjalanan dari negara masing-masing menuju Bali itu tidak terlalu rumit," kata Indra di Bali, Rabu (2/3).