Jakarta (Antaranews Bali) - Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) meluncurkan RRI Net, yaitu radio visual, pada hari jadinya yang ke-73 di Jakarta, Rabu.
Dirut LPP RRI M Rohanudin mengatakan RRI Net menyajikan radio dengan karakter visual yang lebih interaktif. Melalui RRI Net, pendengar RRI dapat menikmatinya melalui visual.
"Tepat di HUT ke-73, RRI melakukan improvement dalam dunia broadcasting. RRI memulai dengan radio visual, sebuah ekspresi radio, sebuah karakter radio yang divisualkan," katanya.
Rohanudin menegaskan bahwa langkah inovatif RRI itu tidak bermaksud menjadikan lembaga penyiaran tersebut sebagai televisi.
"RRI masuk di multiplatform yang sangat konvergensi ini tujuannya adalah mendapat pendengar yang banyak. RRI memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat Indonesia dan keberpihakan pada NKRI," ungkap Rohanudin.
Menurut Rohanudin, sebagai radio pemerintah RRI bukan hanya berperan sebagai media informasi, tapi juga agen pembangunan.
RRI Net telah diuji coba sejak enam bulan lalu. Jumlah pendengar RRI pun meningkat. Hasil survei dari Indosurvei dan AC Nielsen, pendengar RRI di Indonesia mencapai 4,5 juta orang dari total pendengar radio di Indonesia sebanyak 7,5 juta, kata Rohanudin.
"Itu pendengar terbesar dari seluruh radio di Indonesia," kata Rohanudin di hadapan tamu undangan, termasuk Direktur Pemberitaan Perum LKBN Antara Akhmad Munir.
Pada kesempatan itu Dirut LPP RRI juga meresmikan Galeri Budaya RRI. Galeri yang terbuka untuk umum itu menyajikan 75 alat kesenian dari berbagai daerah yang menunjukkan keberagaman Indonesia. (WDY)