Chicago (Antaranews Bali) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange sedikit lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor beralih ke pembelian teknis (technical buying) di tengah ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan mitra dagang utamanya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 2,4 dolar AS atau 0,2 persen, menjadi ditutup pada 1.202,2 dolar AS per ounce.
Para pelaku pasar terfokus pada berita utama perdagangan dan data ekonomi yang beragam, ketika pembicaraan Amerika Serikat (AS) dengan Kanada tentang masa depan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) sedang berlangsung.
Namun, greenback memberikan tekanan terhadap logam mulia. Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,11 persen menjadi 95,24 pada pukul 19.30 GMT. Demikian laporan yang dilansir Xinhua.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 2,8 sen AS atau 0,2 persen, menjadi menetap di 14,153 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober turun 0,7 dolar AS atau 0,09 persen, menjadi ditutup pada 789,3 dolar AS per ounce. (WDY)
Ketegangan perdagangan AS tahan kenaikan harga emas
Rabu, 12 September 2018 9:30 WIB