Negara (Antara Bali) - Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan, kondisi iklim saat ini sangat mempengaruhi pertumbuhan padi sawah di wilayah barat Bali tersebut.
"Kondisi tersebut pada gilirannya akan berpengaruh terhadap hasil panen para petani kita," kata Bupati Artha ketika membuka bimbingan teknik penanggulangan kerawanan pangan dan gizi di jajaran Pemkab Jembrana di Negara, Selasa.
Menurutnya, meski Jembrana tidak mengalamai rawan pangan, namun di beberapa daerah terjadi gagal panen akibat gangguan hama serta kekeringan, seperti di areal Subak Medewi, di mana lahan seluas 144 hektare gagal panen.
Terkait gagal panen di wilayah Medewi, Kecamatan Pekutatan itu, Artha mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Ketua Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Bali agar petani yang gagal panen mendapatkan bantuan.
"Bantuan sementara ini sudah diberikan dalam bentuk bibit, dan bantuan lainnya senilai puluhan juta rupiah," ujar Artha.
Terkait dengan potensi gagal panen yang akan menimbulkan kerawanan pangan, Bupati Artha minta petugas yang sudah mengikuti bimbingan teknik mampu bertindak cepat di lapangan dengan melakukan investigasi potensi kerawanan pangan.
Sedangkan Kasi Ketahanan Pangan Jembrana I Gusti Kade Mulyawan, yang juga ketua panitia bimtek kali ini, mengatakan, pihaknya ingin petugas memiliki kewaspadaan dan pengetahuan deteksi dini terhadap kerawanan pangan.
"Petugas juga harus mampu memetakan daerah-daerah yang berpotensi gagal panen, sehingga pemerintah bisa cepat melakukan tindakan," katanya.
Bimtek tersebut diikuti 40 pegawai dengan menghadirikan narasumber dari pegawai instansi terkait di jajaran Pemprov Bali.(**)