Amlapura (Antaranews Bali) - Aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) dalam era reformasi birokrasi di era keterbukaan ini belum bisa menyikapi secara optimal karena masih ada sebagian di antara mereka terbelengu dengan pola lama sehingga sulit menerima perubahan.
"Fakta di lapangan ditemukan PNS lupa atau terlambat mengurus haknya seperti kenaikan angkat, kenaikan jabatan, kenaikan gaji berkala, taspen, mengurus KPE, Karis/Karsu, PI dan bahkan lupa/terlambat mengurus pensiunannya," kata Kepala BKPSD Kabupaten Karangasem Gusti Gede Rinceg, Selasa.
Ia mengatakan, pada sisi lain juga masih ditemukan PNS yang melanggar kewajibannya seperti saling terlambat masuk kantor, sering tidak masuk kantor, sering ijin, melanggar hukum, menghujat tanpa dasar, membocorkan rahasia negara, mengingkari kode etik ASN dan lain-lain.
Disadari untuk tidak semua perilaku itu akan merugikan dirinya dan negara. Berdasarkan penelusuran dan pencermatan BKPSD Kabupaten Karangasem disimpulkan sementara bahwa prilaku ASN tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman dalam manajemen kepegawaian sehingga perlu dibuatkan inovasi pembelajaran di antaranya melalui "Lomba Cerdas Cermat Kepegawaian".
Gusti Rinceg mengatakan, di samping untuk memeriahkan HUT ke-73 Kemerdekaan RI tahun 2018, Lomba Cerdas Cermat Kepegawaian, adalah merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan aparatur pengelolaan kepegawaian. Baik dalam keterampilan managerial maupun sikap mental dari masing-masing peserta, sehingga nantinya mereka mampu untuk melakukan tugas-tugas pelayanan kepegawaian dengan baik.
Ia menyampaikan, sistem yang digunakan dalam lomba ini yaitu dengan menggunakan Aplikasi Kahoot. Aplikasi ini dimodivikasi dari game permainan anak-anak atas prakarsa Staf BKPSDM, Kadek Bayu Sriarsa.
"Lomba tersebut dilaksanakan untuk memenuhi arahan dan kebijakan Ibu Bupati Karangasem pada saat memberikan pengarahan Bimtek Administrasi Kepegawaian di UPTD. SKB Amlapura di Jasri lalu. Mengingat keterbatasan kemampuan kmaka Lomba ini dilaksanakan bekerja sama dengan Kanreg X BKN Denpasar dan PT. Bank Mandiri Taspen Cabang Karangasem," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri usai membuka lomba cerdas cermat ini mengatakan, dalam era keterbukaan ini tidak ada alternatif lain lagi bagi para organisai perangkat daerah (OPD) untuk dapat berkompetisi dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan. Kecuali dengan penyiapan Sumber Daya Manusia yang tangguh, mampu, bermutu dan mempuni dalam bidang tugasnya. Jika tidak maka ASN akan tertinggal dari perkembangan zaman.
Oleh sebab itu sangatlah penting, terlebih bagi para pengelola administrasi kepegawaian di masing-masing OPD sehingga nantinya dalam melakukan pelayanan tidak terjebak pada pola-pola inkonstitusional dan primodialisme. Karena sebagai pelayan publik ASN dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang baik dengan mengembangkan kreativitas yang penuh inovatif untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Bupati Mas Sumatri berharap, melalui kesempatan ini semua peserta lomba dapat mengikuti kegiatan dengan penuh semangat dan mampu bertindak sportif, sehingga kegiatan lomba ini dapat berlangsung dengan baik dan lancar sehingga dapat memberi manfaat dalam melakukan tugas dan fungsi sebagai pelayan masyarakat dan mensukseskan Nawa Satya Dharma.
Peserta Cerdas Cermat diikuti oleh 40 OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karangasem dengan peserta sebanyak 120 orang pegawai yang menangani Urusan Kepegawaian. Materi Cerdas Cermat ini meliputi pengelolaan administrasi kepegawaian dan pengetahuan umum. Keluar sebagai juara I DP3A, Juara II Inspektorat dan Juara III RSUD Karangasem. (*)
ASN belum bersikap maksimal di era reformasi
Selasa, 14 Agustus 2018 10:42 WIB