Denpasar (Antaranews Bali) - Sebanyak 55 peneliti dan akademisi dari 11 negara mengikuti konferensi internasional mengenai bisnis dan perbankan di Denpasar, Bali, yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.
"Kami berharap hasil-hasil riset yang disampaikan dalam konferensi ini dapat diterapkan di dunia bisnis, khususnya diterapkan di sektor perbankan seperti bagaimana mengelola risiko, mendorong kewirausahaan dan sebagainya," kata Ketua STIE Perbanas Surabaya Dr Lutfi MFin saat menyampaikan sambutan pada Pembukaan ICBB ke-5 itu, di Kampus Universitas Pendidikan Nasional, di Denpasar, Kamis.
Acara "International Conference on Business&Banking/ICBB", yang digelar dari 2-3 Agustus 2018 di Undiknas Denpasar ini merupakan kegiatan yang digelar untuk kelima kalinya. STIE Perbanas Surabaya dari beberapa tahun terakhir telah sukses menggelar ICBB di Surabaya, Bali, Thailand, dan Lombok.
Jadi, ujar Lutfi, kegiatan di Bali kali ini merupakan kali kedua, namun ICBB ke-5 ini lebih spesial karena dihadiri peneliti dari 11 negara yakni dari India, Thailand, Australia, Nigeria, Iran, Turki, Zimbabwe, Afrika Selatan, Indonesia, Vietnam, dan Malaysia. Sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya diikuti peneliti dari 6-7 negara.
Selain itu, ada 40 perguruan tinggi yang terlibat dalam agenda dua tahunan itu untuk meneliti bidang bisnis, keuangan dan perbankan, yang untuk konferensi kali ini mengangkat topik sinergi sektor bisnis, pebankan, dan SDM.
Dari sisi SDM, lanjut Lutfi, dipandang penting terutamanya terkait menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Menurut dia, tantangannya ke depan, tentu SDM yang ada harus menguasai teknologi, di samping memiliki "soft skill" berupa kemampuan komunikasi, integritas dan penguasaan bahasa asing.
"Yang tidak kalah penting adalah 'problem solving' yakni bagaimana peneliti, akademisi dan mahasiswa dapat memecahkan masalah bisnis dan perbankan yang kian kompleks," ujarnya.
Tujuan konferensi tersebut, tambah Lutfi, selain dalam konteks kontribusi praktis dalam aspek perbankan, sekaligus diharapkan artikel penelitian yang masuk dalam konferensi bisa masuk dalam jurnal internasional yang bereputasi.
"Jadi, kami sangat yakin topik konferensi ini sangat bermanfaat bagi semua yang hadir," ucap Lutfi.
Sementara itu, Direktur Akademik Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar Luh Putu Mahyuni PhD mengatakan topik yang diangkat dalam konferensi tersebut sangat relevan dengan kondisi saat ini. Apalagi kini dihadapkan pada sejumlah tantangan dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. (ed)
55 peneliti bisnis dari 11 negara berkonferensi di Bali
Kamis, 2 Agustus 2018 15:59 WIB