Banyuwangi (Antaranews Bali) - Bandara Banyuwangi yang berada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur tetap dibuka dan beroperasi pascaerupsi Gunung Agung di Karangasem, Bali.
Erupsi Gunung Agung di Bali berdampak pada penutupan Bandara Ngurah Rai dan Bandara Notohadinegoro Jember, namun tidak demikian halnya dengan Bandara Banyuwangi yang masih tetap dibuka pada Jumat.
"Bandara Banyuwangi tetap dibuka, namun ada dua penerbangan yang batal menuju Banyuwangi," kata Andry Lesmana, Asisten Manajemen of Maintenance Facility Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Banyuwangi di Banyuwangi.
Menurutnya Bandara Banyuwangi pada pagi hari tetap buka, namu pihaknya juga masih menunggu keputusan lebih lanjut terkait dengan penutupan bandara yang berada di Desa Blimbingsari tersebut.
"Dua penerbangan yang menuju ke Banyuwangi mengalami pembatalan. Pembatalan itu dilakukan oleh pihak maskapai. Penerbangan Jakarta-Banyuwangi oleh Citilink, yang seharusnya berangkat pukul 05.30 WIB dibatalkan oleh pihak maspakai," tuturnya.
Selain Citilink, satu maskapai lainnya yakni Garuda Indonesia yang melakukan penerbangan Surabaya-Banyuwangi terpaka kembali atau "return to base" (RTB) yakni merupakan kondisi pesawat diharuskan untuk kembali ke bandar udara awal di mana pesawat itu berangkat setelah mengudara (airborne), sehingga pesawat Garuda yang sudah terbang menuju ke Bandara Banyuwangi terpaksa kembali lagi ke Bandara Juanda Surabaya.
"CItilink membatalkan penerbangan setelah berkoordinasi dengan AirNav dan BMKG. Mereka membatalkan karena alasan keamanan, sedangkan Garuda melakukan RTB karena keputusan dari pilot," katanya.
Garuda melakukan "take off" dari Bandara Juanda Surabaya pukul 05.55 WIB dan seharusnya tiba di Bandara Banyuwangi pukul 07.00 WIB, namun pilot memutuskan untuk kembali ke Bandara Juanda Surabaya.
Kendati demikian, satu maskapai yakni NAM Air dari Jakarta berhasil mendarat di Bandara Banyuwangi sesuai jadwal yakni NAM Air berangkat dari Jakarta pukul 06.05 WIB dan tiba di Bandara Banyuwangi pukul 07.45 WIB. "Nam Air tadi juga berhasil take off dari Banyuwangi pukul 08.15," kata Andry. (*)
Erupsi Gunung Agung di Bali berdampak pada penutupan Bandara Ngurah Rai dan Bandara Notohadinegoro Jember, namun tidak demikian halnya dengan Bandara Banyuwangi yang masih tetap dibuka pada Jumat.
"Bandara Banyuwangi tetap dibuka, namun ada dua penerbangan yang batal menuju Banyuwangi," kata Andry Lesmana, Asisten Manajemen of Maintenance Facility Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Banyuwangi di Banyuwangi.
Menurutnya Bandara Banyuwangi pada pagi hari tetap buka, namu pihaknya juga masih menunggu keputusan lebih lanjut terkait dengan penutupan bandara yang berada di Desa Blimbingsari tersebut.
"Dua penerbangan yang menuju ke Banyuwangi mengalami pembatalan. Pembatalan itu dilakukan oleh pihak maskapai. Penerbangan Jakarta-Banyuwangi oleh Citilink, yang seharusnya berangkat pukul 05.30 WIB dibatalkan oleh pihak maspakai," tuturnya.
Selain Citilink, satu maskapai lainnya yakni Garuda Indonesia yang melakukan penerbangan Surabaya-Banyuwangi terpaka kembali atau "return to base" (RTB) yakni merupakan kondisi pesawat diharuskan untuk kembali ke bandar udara awal di mana pesawat itu berangkat setelah mengudara (airborne), sehingga pesawat Garuda yang sudah terbang menuju ke Bandara Banyuwangi terpaksa kembali lagi ke Bandara Juanda Surabaya.
"CItilink membatalkan penerbangan setelah berkoordinasi dengan AirNav dan BMKG. Mereka membatalkan karena alasan keamanan, sedangkan Garuda melakukan RTB karena keputusan dari pilot," katanya.
Garuda melakukan "take off" dari Bandara Juanda Surabaya pukul 05.55 WIB dan seharusnya tiba di Bandara Banyuwangi pukul 07.00 WIB, namun pilot memutuskan untuk kembali ke Bandara Juanda Surabaya.
Kendati demikian, satu maskapai yakni NAM Air dari Jakarta berhasil mendarat di Bandara Banyuwangi sesuai jadwal yakni NAM Air berangkat dari Jakarta pukul 06.05 WIB dan tiba di Bandara Banyuwangi pukul 07.45 WIB. "Nam Air tadi juga berhasil take off dari Banyuwangi pukul 08.15," kata Andry. (*)