Nusa Dua (Antaranews Bali) - Panitia penyelenggara pameran pariwisata "Bali Beyond and Travel Fair" (BBTF) 2018 menargetkan peningkatan transaksi bisnis mencapai Rp7,71 triliun atau melonjak dibandingkan capaian tahun sebelumnya mencapai Rp5 triliun.
"Kami optimistis tercapai karena kami selektif mendatangkan operator pariwisata. Mereka merupakan pembeli yang potensial membawa turis ke Indonesia," kata Ketua Panitia BBTF 2018 Ketut Ardana saat pembukaan pameran tahunan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Rabu.
Tahun ini, rata-rata jumlah peserta dari kategori pembeli atau "buyer" melonjak hingga 60 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada pameran yang digelar hingga 30 Juni 2018 itu.
Ia mencatat tahun ini BBTF menghadirkan 320 pembeli dari 41 negara dan 68 "trade buyers" terdiri dari pembeli domestik yang dihadirkan Garuda Indonesia dan lima "trade buyers".
Sementara itu jumlah penjual paket pariwisata pada ajang tahun ini mencapai 241 penjual termasuk dari tiga negara untuk pertama kalinya ikut yakni dari Thailand, Vietnam, dan Uni Emirat Arab.
Bergabungnya tiga negara baru sebagai "seller" itu, kata dia, menandakan BBTF menjadi salah satu tujuan bagi pelaku pariwisata internasional untuk mempromosikan potensinya seperti halnya dengan ajang pameran internasional lainnya.
"Dengan bertemu banyak industri berbagai daerah akan membantu mereka membuat produk lebih banyak, mengemas paket baru," ucapnya.
Ardana mengungkapkan memasuki tahun kelima BBTF diharapkan menjadi wadah bagi daerah lain di Indonesia untuk berpromosi sehingga destinasi potensial Tanah Air bisa diperluas.
Pada penyelenggaran tahun ini, Asita menggandeng Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, yang turut memberikan dukungan anggaran penyelenggaraan dan promosi sebesar Rp7 miliar.
Sejak diselenggarakan tahun 2014, BBTF bertujuan memajukan industri pariwisata melalui sesi bisnis dan promosi langsung, menjadikan ajang tahunan itu sebuah patokan bagi acara perjalanan, pariwisata serta tujuan wisata di Indonesia.
BBTF mewakili spektrum pariwisata termasuk sektor perhotelan, operator tur atau agen perjalanan, organisasi pariwisata nasional, konvensi dan biro perjalanan. (WDY)
Video oleh Pande Yudha
BBTF targetkan transaksi bisnis Rp7,71 triliun (video)
Rabu, 27 Juni 2018 17:20 WIB