Denpasar (Antaranews Bali) - Legislator dari DPRD Provinsi Bali Gusti Putu Widjera mendukung aparat kepolisian melakukan pemantauan terhadap aktivitas kampus atau perguruan tinggi bila ada dugaan menyebarkan paham radikalisme.
"Saya mendukung langkah yang dilakukan kepolisian atau Densus 88 melakukan pemantauan atau pengawasan aktivitas atau kegiatan kampus bila diduga ada penyebaran paham radikalisme di kampus yang merongrong keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar segera dilakukan tindakan tegas," kata Gusti Widjera di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan langkah yang dilakukan tersebut sangat tepat, terlebih revisi Undang-Undang Antiterorisme telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) belum lama ini.
"Saya juga mendukung tindakan tersebut, karena akhir-akhir ini aksi teror terus dilakukan oleh kelompok terorisme. Dan pengalaman beberapa kejadian di Tanah Air yang dilakukan oleh kelompok terorisme, sehingga menyebabkan masyarakat ketakutan," ujarnya.
Menurut anggota Komisi I DPRD Bali itu, pihaknya berharap tindakan kepolisian masuk wilayah kampus juga terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan pihak perguruan tinggi. Kecuali memang dari penyelidikan sudah ada dugaan mengarah terhadap kampus tersebut melakukan aksi teror, seperti yang terjadi di salah satu universitas di Riau.
"Koordinasi dengan pihak perguruan tinggi sangat penting dalam upaya menciptakan kedamaian dan keamanan. Begitu juga dari perguruan tinggi juga wajib melakukan pengawasan terhadap mahasiswanya jika ada indikasi yang mengancam NKRI," ucapnya.
Gusti Widjera mengatakan keberadaan kampus mempunyai peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara, karena itu dari perguruan tinggi tersebut harus mampu menyebarkan ajaran-ajaran terhadap bela negara.
"Kampus sebagai sumber pemikir, karena itu saya berharap ajaran-ajaran untuk memperkuat jati diri bangsa ada di perguruan tersebut mampu memberi solusi dalam mencerdaskan kehidupan bernegara. Dari kampuslah harus mampu mengajarkan sikap anti-radikalisme, sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman hidup di Indonesia," katanya. (WDY)