Singaraja (Antara Bali) - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) di Kabupaten Buleleng, Bali, masih belum menentukan sikap terkait ajang pesta demokrasi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) di kawasan yang terkenal dengan julukan Bumi Panji Sakti.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Buleleng, Drs Nyoman Sandi, ketika dikonfirmasi mengenai sikap partainya terkait dengan momentum Pemilukada, Senin.
"Ini hasil dari keputusan rapat bersama lima Pengurus Anak Cabang yang juga dihadiri sejumlah anggota DPC di Sekertariat beberapa waktu lalu," kata Sandi.
Rapat yang dilangsungkan bersama lima PAC masing-masing PAC Sukasada, PAC Banjar, PAC Kota Singaraja, PAC Sawan, dan PAC Busungbiu, cenderung mengedepankan agenda Rapat Kerja Cabang (Rakercab) dan akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat ini.
Hal senada juga disampaikan Ketua PAC Kecamatan Banjar, Gede Harja Astawa SH, yang membenarkan Rakecab harus dan akan tetap terlaksana terkait kebutuhan organisasi yang sifatnya lebih mendesak.
Harja yang juga mantan Ketua Relawan Bhineka Tunggal Ika Mega-Prabowo dalam ajang Pilpers 2009 lalu mengatakan, belum ada arah kebijakan organisasi secara khusus untuk menyikapi terkait Pilkada Buleleng.
"Untuk bakal calon yang akan diusung dalam Pilkada Buleleng, kami masih menunggu dari Dewan Pimpinan Daerah. Yang lebih kami prioritaskan adalah Prabowo harus menjadi Presiden pada 2014 nanti dan itu harga mati," ujar Harja.
Bukan hanya itu, lanjutnya, dalam Rakercab tersebut juga sudah diagendakan pembahasan pembentukan sejumlah organisasi sayap seperti Tunas Indonesia Raya (Tidar), Gerakan Buruh Tani Nelayan Gerindra (Gerbang), dan Satria Muda Indonesia (SMI).
Terkait isu sejumlah PAC yang sudah menyatakan sikap lewat dukungannya kepada salah satu bakal calon kandidat Bupati Buleleng, I GP Adi Kusuma Jaya SH, selaku Sekertaris PAC Sukasada membantah hal itu.
"Organisasi itu ada aturan main dalam anggaran dasar dan rumah tangga. Jika sudah melenceng dari aturan, apalagi mengatasnamakan organisasi untuk kepentingan pribadi, tentu ada sanksi yang harus ditegakan dengan mengacu pada AD/ART," paparnya.
Menurut mantan wartawan koran lokal di Bali ini, bahwa isu tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya dan harus dilakukan penyelidikan karena masih ada muatan politis yang ingin memecah organisasi.
Jika benar, lanjutnya, ia meminta agar pengurus DPC mengambil sikap tegas terhadap kader yang "memblelo" dari visi misi organisasi.
"Visi misi organisasi dan program jangka panjang harus tetap menjadi prioritas. Jangan gara-gara Pilkada 2012 lalu target 2014 jadi berantakan dan ini butuh kedewasaan politik dari pengurus di segala tingkatan struktur kepengurusan," ujarnya.
Ajang Pilkada di Kabupaten Buleleng rencananya akan digelar pada pertengahan tahun 2012 nanti dan sejumlah partai yang ikut dalam ajang Pilpres 2009 sudah mencuat namanya dalam partisipasi memeriahkan pesta demokrasi di Bali Utara.
Beberapa organisasi politik yang sudah mulai melakukan proses penjaringan antara lain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Golongan Karya (Golkar).(*)
Gerindra Buleleng Masih Tunggu Terkait Pilkada
Senin, 1 Agustus 2011 14:46 WIB