Denpasar (Antaranews Bali) - Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel non-bintang di Bali relatif rendah yakni hanya 29,76 persen pada bulan Maret 2018, atau bahkan menurun 0,27 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Februari) yang tercatat 30,03 persen.
"Tingkat hunian hotel tersebut jauh di bawah hotel berbintang pada bulan yang sama rata-rata 61,19 persen, meski sama-sama menurun daripada bulan sebelumnya (Februari) yang tercatat 66,66 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Kamis.
Dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali, seluruhnya memiliki hotel non-bintang dengan tingkat hunian tertinggi di Kabupaten Klungkung yakni mencapai 77,81 persen, meningkat 43,31 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat 43,50 persen.
Daerah itu tidak memiliki hotel berbintang bersama tiga Kabupaten lainnya Kabupaten Bangli, Tabanan dan Jembrana. Lima kabupaten/kota lainnya di Bali yakni Kota Denpasar, Badung, Gianyar, Karangasem dan Buleleng yang memiliki fasilitas hotel berbintang dan umumnya banyak digunakan oleh wisatawan mancanegara.
Adi Nugroho menambahkan hotel non-bintang di Kabupaten Gianyar dengan tingkat hunian sebesar 43,23 persen itu merosot 1,27 persen dibandingkan dengan bulan Februari 2017 yang tercatat 41,96 persen.
Menyusul hotel non-bintang di Kabupaten Badung dengan tingkat hunian 37,10 persen pada bulan Maret 2018, merosot 11,73 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai 48,73 persen.
Hotel non-bintang di Kota Denpasar dengan tingkat hunian 31,58 persen, meningkat 6,04 persen dari bulan sebelumnya tercatat 25,54 persen, menyusul Kabupaten Tabanan dengan tingkat hunian 23,17 persen juga merosot 2,09 persen dari bulan sebelumnya tercatat 25,26 persen.
Adi Nugroho menjelaskan tingkat hunian hotel non bintang di Kabupaten Karangasem tercatat 20,76 persen, meningkat 4,31 persen dari bulan sebelumnya tercatat 16,45 persen, Buleleng hanya 16,78 persen merosot 3,57 persen dari bulan sebelumnya 20,35 persen.
Untuk Kabupaten Jembrana hanya 9,95 persen turun 3,68 persen dan terendah di Kabupaten Bangli hanya 1,74 persen, sedikit naik dari bulan sebelumnya 1,06 persen.
Wisatawan mancanegara maupun Nusantara yang menggunakan fasilitas hotel non-bintang dalam menikmati liburan di Pulau Dewata rata-rata 2,41 hari, turun 0,35 persen dibandingkan bulan sebelumnya 2,756 hari.
Sementara itu, wisatawan mancanegara menginap di hotel non bintang rata-rata selama 3,87 hari, sementara wisatawan nusantara 1,77 hari.
Bali selama bulan Maret 2018 menerima kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 492.678 orang, meningkat 40.255 orang atau 8,90 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Februari 2018) yang tercatat 452,423 orang.
Pelancong yang menikmati liburan ke Pulau Dewata itu sebagian besar melalui Bandara Ngurah Rai dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya dan 7.832 orang lewat pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar.
Kunjungan pelancong ke Bali tersebut dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 15,79 persen.
Dengan demikian, Bali selama triwulan I-2018 menerima kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 1,303 juta orang, menurun 37.142 orang atau 2,77 persen dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (triwulan I-2017) tercatat 1,340 orang.
Tahun 2018, Dinas Pariwisata Provinsi Bali mempunyai sasaran untuk mendatangkan 6,5 juta wisatawan mancanegara, meningkat dari realisasi kunjungan tahun 2017 tercatat 5,69 juta orang, ujar Adi Nugroho. (WDY)