Denpasar (Antaranews Bali) - Pelaksana tugas Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam menjaga keamanan dan ketertiban, terlebih setelah peristiwa aksi teroris di Surabaya, Jawa Timur.
"Kami sudah melakukan berbagai upaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Denpasar, dan berkoordinasi dengan instansi terkait," kata Jaya Negara saat bersilaturahmi dengan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Bali Brigjen Pol Drs Bambang Yogaswara SH di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan mengenai keamanan dan ketertiban menjadi skala prioritas, karena Kota Denpasar menjadi Ibu Kota Provinsi Bali. Terlebih tingkat urbanisasi di perkotaan terus meningkat.
"Koordinasi dengan elemen masyarakat sudah dilakukan, mulai dari tingkat dusun (banjar), desa, dan kecamatan. Hal tersebut agar wilayah tetap kondusif," ujarnya.
Jaya Negara mengatakan citra Bali di dunia internasional sudah sangat kondusif, tentu menjadi alasan pengawasan dan pengamanan harus dilakukan dan ditingkatkan dari segala lini. Bahkan dalam pengamanan dan pengawasan tersebut pihaknya mengajak semua warga memperhatikan lingkungan warga, termasuk tetangganya.
"Konsep gotong-royong masyarakat menjadi salah satu momentum untuk bersosialisasi dan mengenal masyarakat di lingkungan sekitar, maka secara tidak langsung hal tersebut akan menjadi kesempatan mengenal lebih dekat tetangga terdekat," ucapnya.
Dalam meningkatkan keamanan, kata Jaya Negara, pihaknya juga kembali mengaktifkan Linmas di setiap desa dan melakukan ronda setiap harinya.
Tidak hanya itu, Pemkot Denpasar pada Rabu (16/5) juga akan melakukan rapat bersama dengan Forum Komunikasi antar-Umat Beragama (FKUB). Rapat itu dilakukan untuk lebih mempererat jalinan silahturahmi antarumat beragama.
Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Bali Brigjen Pol Drs Bambang Yogaswara SH mengimbau bahwa ketika warga melihat sesuatu yang terlihat janggal atau asing agar segera diinformasikan kepada aparat terdekat baik aparat desa, lingkungan lurah atau pun banjar.
Menurut dia, pengawasan dilakukan di titik-titik rawan yang menjadi pusat aktivitas masyarakat. Terkait dengan pengaduan masyarakat untuk stabilitas keamanan di Kota Denpasar.
"Jika masyarakat melihat sesuatu hal yang mencurigakan maka dapat menghubungi pihak keamanan dan Badan Intelijen Negara Daerah Bali," katanya. (WDY)