Semarapura (Antaranews Bali) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung, Dapil Kuta Ni Luh Gede Mediastuti melakukan kunjungan kerja meninjau sistem Tempat Olah Sampah Sementara (TOSS) menjadi energi terbarukan (briket/pelet) di Kabupaten Klungkung, Bali.
Ni Luh Gede Mediastuti dalam kunjungannya itu diterima Sekda Kabupaten Klungkung I Putu Gde Winastra di ruang Rapat Kantor Bupati Klungkung, Jumat.
Sekda I Putu Gde Winastra pada kesempatan itu memaparkan sistem Tempat Olah Sampah Sementara (TOSS) yang dilaksanakan di Desa Gunaksa dan Desa Lepang.
Sekda menyambut baik kedatangan salah seorang anggota DPRD Kabupaten Badung untuk melakukan kunjungan mengenai program pengolahan sampah menjadi energi terbarukan (briket/pelet).
Menurut Gde Winastra, Program TOSS ini sudah berjalan sejak bulan Agustus 2017 metode TOSS mulai terlaksana dan difokuskan untuk desa-desa karena dari sisi sosial dan ekonomi sangat cocok dengan keadaan di Klungkung.
"Untuk sementara, baru 12 desa yang sudah menggunakan TOSS dan nantinya seluruh Desa di Klungkung akan menggunakan program tersebut dalam menangani masalah sampah di desa masing-masing," ujar I Putu Gde Winastra.
Pengembangan TOSS merupakan uji coba mengatasi kelebihan kapasitas sampah di tempat penampungan akhir (TPA) yang ternyata membuahkan hasil yang cukup menggembirakan.
Uji coba yang dilakukan itu bekerja sama antara Pemkab Klungkung dengan Sekolah Tinggi Teknik (STT) PLN dan Indonesia Power yang dirintis dan meluncurkan program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) di Balai Subak Desa Pekraman Lepang Desa Takmung Banjarangkan pada 12 Desember 2017.
Lewat program terpadu tersebut sampah diolah secara langsung melalui proses peuyeumisasi, briketisasi/ peletisasi, dan gasifikasi, dengan menggunakan bio aktivator. Dalam tiga hari, bau hilang, dan dalam sepuluh hari volume sampah sudah berkurang.
Upaya tersebut mampu menghasilkan briket dan pellet yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk proses memasak dan listrik. Pelet yang diproduksi oleh desa nantinya akan dibeli pihak Indonesia Power sebagai bahan bakar pembangkit listrik dengan harga yang kini masih dikaji.
Sementara Anggota DPRD Ni Luh Gede Mediastuti sangat mengapresiasi Program Tempat Olah Sampah Sementara (TOSS) yang sudah terlaksana di Kabupaten Klungkung.
Menurut Ni Luh Gede Mediastuti Program TOSS di Klungkung sudah berjalan dengan baik dan volume sampah sudah berkurang. Melihat hal tersebut, keinginan untuk lebih memahami cara-cara pengolahan sampah menjadi energi terbarukan.
Setelah melihat secara langsung ke lapangan selanjutnya akan melakukan kajian untuk ke depannya agar pengolahan sampah bisa diantisipasi dengan baik.
"Selanjutnya saya akan melakukan kajian bersama pihak terkait di Kabupaten Badung, guna dapat mengurangi volume sampah agar kebersihan lingkungan terutama di sektor periwisata bisa tetap terjaga dengan baik," ujar dia.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung Anak Agung Kirana menyampaikan inovasi TOSS dicoba karena lahan untuk dijadikan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kabupaten Klungkung sangat terbatas.
Setelah mengetahui dan melihat proses penanganan sampah menggunakan Program Toss, Pemkab Klungkung akhirnya berani mengambil langkah untuk menjalankan program tersebut. Sebelumnya juga sudah banyak upaya yang dilakukan guna menangani sampah di Klungkung.
Di antaranya pengembangan Tempat Olah sampah Terpadu (TPST) di desa-desa, pengembangan Bank Sampah, dan Pengolahan pupuk organik sistem Osaki Jepang. Namun belum menunjukkan hasil yang maksimal, karena biaya yang cukup tinggi, ujar dia. (WDY)