Gianyar (Antaranews Bali) - Sebanyak 70 relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar, Yayasan Bali Sari (YBS) dan relawan Program Keluarga Harapan melaksanakan kegiatan sosial di Perkemahan Banjar Pilan, Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali, sedangkan puluhan regu dari organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Klungkung, mengikuti berbagai lomba permainan tradisional yang digelar pemkab setempat.
.
"Kegiatan sosial dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-14 Tagana itu antara lain memberikan bingkisan kepada keluarga miskin dan disabilitas, sekaligus memeriahkan HUT ke-247 kota Gianyar," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gianyar I Made Wartha, di Gianyar, Senin.
Kegiatan sosial lainnya, donor darah dan pengobatan gratis yang cukup mendapat perhatian besar dari masyarakat. Kegiatan sosial tersebut mengusung tema "Pengabdian 14 Tahun Momentum untuk Meningkatkan Karya Nyata bagi Negeri".
"Dokter dan perawat dari Yayasan Bali Sari bersemangat mengajak warga untuk memeriksakan kesehatannya. Tak hanya memeriksa kesehatan, namun juga memberikan pengobatan kepada warga yang mengalami gangguan kesehatan," katanya.
Menurut dia, terpilihnya Banjar Pilan sebagai tempat pelaksanaan bakti sosial itu, karena Banjar Pilan merupakan salah satu banjar di Kecamatan Payangan yang rawan bencana.
"Banjar Pilan memiliki daerah dengan kemiringan tinggi rawan akan bencana longsor, selain itu Banjar Pilan juga memiliki kepala keluarga miskin terbanyak di Desa Kerta," ujar Made Wartha.
Lomba Tradisional Klungkung
Sementara itu, puluhan regu dari organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Klungkung, Bali, mengikuti berbagai lomba permainan tradisional untuk menyambut peringatan Hari Puputan Klungkung dan Hari Ulang tahun (HUT) ke-26 Kota Semarapura.
Koordinator Perlombaan Bidang Olahraga, Gusti Ketut Kaler, mengatakan lomba berbasis kebudayaan tersebut bertujuan untuk menjaga warisan kebudayaan leluhur agar tetap lestari dan kokoh.
"Lomba yang dilaksanakan selama dua hari, 23-24 April 2018, antara lain lomba tarik tambang dengan peserta sebanyak 47 regu, lomba terompah panjang 40 regu, lomba enggrang 13 regu dan lomba Nyuwun (Menjunjung) Sokasi/Keben sebanyak 64 regu," kata Gusti Ketut Kaler.
Sekretaris Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung itu menambahkan lomba untuk hari kedua, antara lain Megala-gala yang diikuti sebanyak 44 regu.
"Perlombaan dilaksanakan secara estafet dan setiap peserta wajib mengenakan busana adat," katanya disela-sela lomba yang disaksikan Pjs Bupati Klungkung I Wayan Sugiada bersama Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra itu. (WDY)