Tabanan (Antaranews Bali) - Bupati Tabanan, Bali Ni Putu Eka Wiryastuti menerima penghargaan "International Women’s Day" yang diserahkan oleh Ketua DPR-RI Bambang Soesatyo, di Gedung Nusantara DPR-RI, Jakarta, Rabu.
Penghargaan International Women's Day yang kali ini mengusung tema "Time is now: Leadership by Example" itu merupakan acara tahunan dalam memperingati hari wanita dunia. Ketua DPR RI memberikan penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi tertinggi kepada para tokoh masyarakat yang dinilai berjasa dalam kemajuan wanita di Indonesia.
Bupati Eka salah seorang penerima penghargaan tersebut dinilai berhasil mencapai kesetaraan gender serta pemberdayaan wanita. Bupati Eka dianggap berhasil dalam meningkatkan kesadaran publik mengenai peran wanita dalam ekonomi, sosial, budaya dan politik.
Bupati Eka mengungkapkan rasa syukurnya atas penghargaan yang diterimanya tersebut, sekaligus dapat memberikan inspirasi dan bermanfaat bagi orang lain.
"Saya mewakili masyarakat Tabanan berterimakasih kepada DPR RI, karena telah memilih saya sebagai penerima International Women Day Award. Saya bersyukur karena apa yang saya lakukan bisa menginspirasi dan bermanfaat untuk orang lain. Saya sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin berkontribusi memajukan kaum wanita di Tabanan. Semoga sistem dan program yang selama ini saya lakukan bisa diduplikasi dan diaplikasi oleh orang lain dengan lebih baik lagi," ujar Bupati Eka.
Ia juga mengungkapkan rasa optimistisnya bahwa program kerja yang dilaksanakan dapat meningkatkan derajat wanita khususnya di Tabanan. Program yang telah dijalankan dan menjadi proyek percontohan Tabanan yaitu melalui program kesehatan pada perempuan yakni pencegahan dan penanganan kanker serviks.
"Lima tahun lalu perempuan di Tabanan sangat rentan dengan kanker serviks, maka dari itu kami mengusulkan untuk mengadakan cek kesehatan perempuan untuk mencegah kanker serviks yang saat ini sudah menurun di Tabanan. Selain itu, kami juga mendukung pemberdayaan perempuan untuk menjadi entrepreneur dengan BumDes yang kita miliki", ujar Bupati Eka.
Bupati Eka mengakui bahwa dalam menjalankan misinya sempat mengalami berbagai masalah, namun komitmennya terhadap kemajuan wanita Tabanan dapat menghapus seluruh hambatan.
"Perempuan memang sudah memiliki kodrat lahiriah yang tidak bisa ditinggalkan, namun kita juga harus bisa membagi waktu dengan baik agar sebagai perempuan bisa turut andil dalam kemajuan perekonomian, sosial, politik sehingga dapat memaksimalkan kecerdasan otak kanan dan kiri," kata Bupati Eka.
Ia mengharapkan agar perempuan lebih memberanikan dirinya maju dalam bidang perekonomian, sosial, budaya dan politik.
"Mereka harus punya keberanian, khususnya apabila perempuan ingin masuk ke dunia politik. Harus punya keyakinan dan tujuan yang jelas karena politik adalah pengabdian", tambah Bupati Eka.
Sementara itu Ketua DPR-RI Bambang Soesatyo mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut yang memberikan penghormatan atas pencapaian yang telah dilakukan oleh para perempuan melalui bidang perekonomian, politik dan sosial budaya.
Pengakuan terhadap pentingnya peran perempuan itu perlu dilakukan karena perempuan berperan dalam mewujudkan dunia yang damai dan semua orang bisa merasakan perubahan yang telah dilakukan oleh perempuan.
"Kami akan terus mendorong pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender dalam masyarakat. Karena kami ingin perempuan dapat turut serta menjadi pemimpin dalam mengambil keputusan", ungkap Bambang Soesatyo.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon dan Fahri Hamzah, Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menjadi Keynote Speaker, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise, Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf serta para anggota DPR RI.
Selain itu, hadir pula para Duta Besar Negara Sahabat, antara lain Mesiko, Kanada, Bangladesh, Spanyol, Jordan, Panama, Serbia, Ceko, Yaman, Suriname, Pakistan, Kuwait, Brazil, Hungaria, Norwegia, Jepang, Portugal, Iran, Bulgaria, Colombia, Bosnia, Palestina, Irak, Myanmar, Rusia. (ed)