"Pada prinsipnya kami mengikuti arahan pemerintah jika diminta mematikan internet jaringan selular saat Nyepi kami pasti siap," kata Corporate Communications Telkomsel Bali Nusra, Teni Ginaya di Denpasar, Rabu.
Namun, pihaknya sampai saat ini belum menerima surat edaran resmi dari pemerintah untuk mematikan internet saat Nyepi di Bali.
Dia hanya mendapat informasi melalui media massa bahwa imbauan provider penyedia jasa selular dimatikan saat Nyepi.
"Secara teknis kami siap melaksanakan tugas sesuai arahan pemerintah. Namun, kami juga perlu surat edaran resmi sebagai dasar untuk melaksanakan suatu kegiatan atau perintah," ujarnya.
Menurut dia, jika seruan itu berjalan maka dipastikan internet data selular di kawasan perkotaan di Bali mati, sedangkan untuk di daerah perbatasan tidak bisa maksimal karena kemungkinan selular di perbatasan mendapat jaringan internet dari daerah lain.
"Misalnya warga yang tinggal di kawasan Gilimanuk bisa saja mendapatkan jaringan dari base transceiver station (BTS) di Banyuangi," ujarnya saat berkunjung ke kantor LKBN Antara Biro Bali.
Secara umum pihaknya menghormati pelaksanaan ritual Nyepi di Bali dan Seruan Bersama Majelis-Majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali terkait Pelaksanaan Hari Nyepi Tahun Baru Saka 1940 tertanggal 15 Februari 2018 bahwa penyedia jasa seluler diminta mematikan jaringan internet saat Nyepi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali Nyoman Sujaya memastikan perayaan Hari Suci Nyepi pada 17 Maret 2018 di Pulau Dewata tanpa internet untuk data seluler selama 24 jam.
"Ini sesuai seruan bersama majelis keagamaan dan Forum Kerukunan Umat Bergama daerah setempat. Pada Senin (12/3) disepakati yang sudah pasti internet di `handphone` akan mati dan semua operator sudah menyanggupi," katanya. (WDY)