Denpasar (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan program "Bali Mandara Nawanatya" (BMN) yang mewadahi para seniman muda di daerah itu, ke depannya dapat diteruskan oleh gubernur pengganti dirinya.
"Hari ini, saat terakhir bagi saya membuka Bali Mandara Nawanatya, sekaligus saya berharap ke depan mudah-mudahan program ini dapat diteruskan dan dapat memberikan hasil yang lebih baik bagi masyarakat kita," kata Pastika saat membuka Gelar Seni Akhir Pekan BMN III, di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Denpasar, Sabtu malam.
Pastika berharap jika dengan adanya BMN tersebut, para seniman dapat mengekspresikan dirinya dan masyarakat memberikan apresiasi terhadap apa yang disuguhkan oleh para seniman itu.
"Saya minta kegiatan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para seniman, sehingga mampu menghasilkan kreativitas dan seni yang adiluhung yang juga bisa membawa Bali yang lebih maju aman damai dan sejahtera. Malam ini mari kita akan bersama-sama menikmati sajian yang disuguhkan," ujar Pastika.
Malam pembukaan BMN III nampak sangat semarak. Lautan manusia yang didominasi anak muda memadati tribun di Panggung Terbuka Ardha Candra hingga penuh dari berbagai sisi.
Mereka antusias menyaksikan pembukaan BMN dan menikmati sajian drama opera komedi yang disajikan. Sajian itu diberi judul "Dunia dalam Cerita" yang merupakan kolaborasi antara seniman muda Bali dengan Sanggar Kini Berseri.
Drama di atas panggung sangat kocak, membuat penonton terpingkal-pingkal. Cerita yang ditampilkan itu sesungguhnya mengangkat sejumlah kisah legenda maupun cerita rakyat dari berbagai wilayah di Nusantara.
Di antaranya, mengambil cuplikan kisah cerita Jayaprana yang berhasil lolos dari rencana pembunuhan yang dipimpin oleh Patih Saung Galing. Jayaprana kemudian tersesat di hutan dan bertemu dengan Lutung Kasarung yang merupakan dewa yang disihir dalam wujud kera.
Saat Jayaprana sedang bersembunyi di hutan dengan Lutung Kasarung, mereka tanpa sengaja bertemu dengan Timun Mas (seorang gadis yang sedang kabur dari kerajaan raksasa). Mereka juga berjumpa dengan seorang wanita tua yang sedang mencari anaknya bernama Malin Kundang. Akhirnya mereka berempat memutuskan untuk membentuk kelompok dan berpetualang bersama.
Hal yang tak terduga terjadi ketika mereka bertemu dan akhirnya ikut dengan rombongan Ratu Kang Cing Wi yang hendak menyeberangi Danau Batur untuk mencari suaminya Raja Jayangapus yang hilang.
Gelar seni akhir pekan BMN III ini tidak hanya diisi dengan pentas seni yang bersifat tematik setiap bulannya. Sebelum dibuka resmi, empat jam sebelumnya kegiatan juga diramaikan dengan pelaksanaan Bali Art Carnaval II atau karnaval busana sepanjang jalan dari Gedung Jayasabha, Jalan Surapati menuju Taman Budaya Art Center di Jalan Nusa Indah Denpasar. (WDY)