Negara (Antara Bali) - Cuaca buruk di Selat Bali beberapa hari terakhir, membuat otoritas Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana memberlakukan sistem buka tutup untuk keselamatan penumpang.
Setelah sempat menutup sementara jasa pelayaran dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur dan sebaliknya, Minggu (17/12), hal yang sama kembali dilakukan otoritas pelabuhan Senin (18/12) sore.
"Tadi mendung tebal dan kabut sempat menyelimuti Selat Bali. Selain itu angin juga bertiup kencang, sehingga membahayakan kapal yang berlayar," kata Kepala Tata Usaha Unit Penyelenggaran Pelabuhan III Gilimanuk Ni Komang Yuliani.
Karena cuaca buruk tersebut, ia mengatakan, pihaknya menutup jasa penyeberangan di Selat Bali sekitar 20 menit, mulai pukul 15.20 wita hingga situasi mendung, kabut dan angin kencang reda.
Menurutnya, cuaca yang membuat jarak pandang nahkoda terbatas itu paling terasa di Pelabuhan Ketapang, yang membuat otoritas dua pelabuhan memutuskan menutup sementara pelayaran.
"Jarak pandang yang terbatas sangat membahayakan kapal. Bisa terjadi tabrakan, atau kapal hanyut karena nahkoda tidak tahu arah," katanya.
Ia mengatakan, penutupan sementara pelabuhan ini tidak sampai menimbulkan antrian panjang kendaraan, karena terjadi tidak terlalu lama serta tidak dalam jam padat kedatangan kendaraan.
Untuk keselamatan penumpang kapal, ia menegaskan, pihaknya akan menutup sementara penyeberangan jika cuaca buruk.
"Keselamatan penumpang menjadi prioritas kami. Meskipun pada jam padat, kalau cuaca buruk dan membahayakan kapal, penyeberangan pasti kami tutup sementara," katanya.(GBI)
Cuaca Buruk di Selat Bali, Pelabuhan Gilimanuk "Buka -Tutup"
Senin, 18 Desember 2017 20:43 WIB